Pontianak (ANTARA) - Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan meminta Dinas Kesehatan setempat melakukan rapid test atau tes cepat kepada anggota jamaah Sajadah Fajar yang berangkat ke Kabupaten Kapuas Hulu pada Februari lalu dan meminta panitia menyerahkan data anggota jamaah tersebut.
"Saya minta kepada Dinkes Kalbar agar segera melakukan pengecekan kepada semua jamaah Sajadah Fajar yang mengikuti kunjungan ke Kapuas Hulu tersebut," kata Ria Norsan di Pontianak, Selasa.
Sebanyak 80 orang anggota jamaah Sajadah Fajar berangkat ke Kapuas Hulu pada 22 Februari dan kembali ke Pontianak pada 1 Maret lalu.
Dalam perjalanannya, satu anggota jamaah, seorang wanita, meninggal pada 21 Maret lalu dan hasil tesnya terkonfirmasi positif COVID-19.
Pada Senin malam tadi, Dinkes Kalbar mengevakuasi jenazah wanita berumur 68 tahun di sebuah tempat kos di Jalan Johar.
"Perlu langkah antisipasi. Semua anggota jamaah yang berangkat ke Kapuas Hulu kemarin dilakukan tes cepat," kata Ria Norsan.
Menurutnya beberapa yang mengikuti perjalanan ke Kapuas Hulu untuk mengikuti Sajadah Fajar tersebut rata-rata berusia di atas 40 Tahun.
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson menuturkan satu diantara kesulitan yang dirasakan oleh Dinkes Kalbar dalam upaya penelusuran (tracing) karena ketua kelompok kegiatan itu enggan memberikan daftar nama yang mengikuti Sajadah Fajar itu.
"Ini jadi masalah tersendiri. Kalau memang mereka ada yang tertular maka mereka akan menularkan kepada orang lain," katanya.
Dia berharap ketua kelompok Sajadah Fajar menyerahkan nama-nama peserta yang ke Kapuas Hulu lalu dilakukan tes cepat. "Jadi jangan dibiarkan, nanti menularkan kepada orang lain," kata Harisson.*
Baca juga: Kadinkes Kalbar keluhkan Ketua Kelompok Sajadah Fajar tak kooperatif
Baca juga: Bupati Sambas Sambut Baik Safari Sajadah Fajar