Dukung KEK pariwisata Likupang, PLN restorasi hutan mangrove
Minggu, 19 Juli 2020 7:00 WIB
Manado (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo (Suluttenggo) melakukan restorasi hutan mangrove sebagai bentuk dukungan terhadap kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.
"Sebagai salah satu ekosistem yang sangat bermanfaat bagi lingkungan, pelestarian lingkungan dalam hal ini hutan mangrove menjadi salah satu fokus utama PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Suluttenggo bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara yang telah melakukan sinergi bersama dalam rangkaian program Corporate Social Responsibility (CSR) PLN Peduli yang mengambil fokus pada pengembangan ruang terbuka hijau ramah keluarga dan anak sebagai kawasan Electrifying Lifestyle dengan tahap awal adalah penanaman 10.000 bibit mangrove," kata General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Suluttenggo Leo Basuki, di Manado, Sabtu (18/7).
Ia mengatakan hal ini untuk mendukung ekosistem dan perekonomian masyarakat di KEK Likupang yang telah ditetapkan Presiden Jokowi sebagai kawasan Destinasi Super Prioritas.
Penanaman bibit mangrove tersebut di Desa Kalinaun Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara.
Dia mengatakan penanaman mangrove salah satu bentuk partisipasi aktif PLN dalam program pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan.
“Kami menyadari bahwa keberadaan mangrove sangat penting bagi pengendalian ekosistem terlebih khusus yang ada disekitar pesisir pantai, untuk itu tentu PLN sangat 'concern' terhadap keberadaan mengrove ini. Dan ke depan semoga hubungan harmonis antara PLN, para 'stakeholder', dan masyarakat terus terjalin untuk mewujudkan lingkungan lestari agar tercapai kesadaran atas tanggung jawab dalam menjaga bumi demi keberlangsungan hidup generasi mendatang," kata dia.
Senior Manager SDM & General Affairs Galih Chrissetyo yang menangani fungsi CSR mengatakan bahwa program PLN Peduli ini komitmen pada pembangunan CSR dengan fokus Sustainable Development, Goals (SDGs) di mana harapannya setiap program CSR yang dicanangkan PLN bisa menyasar pada 17 program SDGs yang salah satunya terkait dengan pelestarian ekosistem kelautan dan peningkatan perekonomian masyarakat untuk mendukung pembangunan daerah.
“Ekosistem mangrove memiliki manfaat ekonomis, ekologis, dan ekosistem. Namun belum banyak pengetahuan tentang potensi mangrove sebagai sumber pangan yaitu buah dari mangrove dapat dimanfaatkan untuk dimakan, terutama jenis Bruguiera gymnorrhiza yang buahnya dapat diolah menjadi kue ataupun adonan, ternyata saya pun baru mengetahui dari kawan-kawan pegiat Mangrove Sulut," katanya.
Ke depannya bukan hanya pengembangan kawasan mangrove saja, namun PLN akan melihat potensi apa yang dapat digali untuk pengembangan pariwisata di KEK Likupang, seperti potensi perahu listrik untuk wisata kawasan hutan ekowisata mangrove, tabung listrik (talis) untuk budi daya keramba, serta "cold storage" untuk menampung hasil laut nelayan.
Total bantuan program penyediaan 10.000 bibit mangrove Rp150 juta. Sesudah penyerahan bantuan tersebut, dilanjutkan penanaman bibit mangrove tidak jauh dari lokasi acara.
Pada kesempatan itu, baik dari pihak PLN, pemerintah daerah, perwakilan LSM, aktivis, pegiat lingkungan hidup, serta masyarakat yang hadir, turut mengambil bagian dalam penanaman bibit mangrove.
Ia mengatakan kehilangan dan kerusakan hutan mangrove telah menyebabkan berbagai dampak negatif ekologi, ekonomi, dan sosial.
Mangrove yang baik terbukti melindungi pesisir pantai dari hempasan tsunami, angin, dan badai gelombang laut. Hutan mangrove juga merupakan habitat penting bagi ikan, udang, kepiting, burung air, dan mamalia laut yang hidup di sekitarnya. Mangrove juga tercatat sebagai ekosistem terproduktif dari ekosistem daratan manapun di dunia. Mangrove merupakan awal dari rantai makanan di pesisir pantai.
Oleh sebab itu PLN terus berkomitmen untuk membantu para pemangku kepentingan dalam pelestarian mangrove, khususnya di Provinsi Sulawesi Utara.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Sulut Praseno Hadi mengapresiasi PLN melalui program CSR pelestarian kawasan hutan mangrove, karena sebagai salah satu tindakan nyata secara bersama untuk berdamai dan melestarikan alam sekitar.
"Mungkin untuk kita yang sekarang sedang berusaha melestarikan alam seperti penanaman bibit mangrove ini belum bisa merasakan manfaatnya dalam waktu dekat, namun akan sangat terasa bagi anak dan cucu kita kelak” tuturnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara Marly Gumalag menyampaikan terima kasih kepada PLN yang sudah mengambil bagian dalam kegiatan pelestarian alam.
“Ini merupakan sebuah langkah nyata bagi kita untuk menyelamatkan alam sekitar, apresiasi kami sampaikan kepada PLN yang sudah membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan kegiatan ini. Ke depan bukan hanya berhenti pada tahap penanaman saja, namun semoga bisa berlanjut pada tahap pemeliharaan dan monitoring untuk bibit yang telah ditanam sehingga manfaat dari mangrove ini dapat dirasakan kita bersama,” katanya.
"Sebagai salah satu ekosistem yang sangat bermanfaat bagi lingkungan, pelestarian lingkungan dalam hal ini hutan mangrove menjadi salah satu fokus utama PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Suluttenggo bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara yang telah melakukan sinergi bersama dalam rangkaian program Corporate Social Responsibility (CSR) PLN Peduli yang mengambil fokus pada pengembangan ruang terbuka hijau ramah keluarga dan anak sebagai kawasan Electrifying Lifestyle dengan tahap awal adalah penanaman 10.000 bibit mangrove," kata General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Suluttenggo Leo Basuki, di Manado, Sabtu (18/7).
Ia mengatakan hal ini untuk mendukung ekosistem dan perekonomian masyarakat di KEK Likupang yang telah ditetapkan Presiden Jokowi sebagai kawasan Destinasi Super Prioritas.
Penanaman bibit mangrove tersebut di Desa Kalinaun Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara.
Dia mengatakan penanaman mangrove salah satu bentuk partisipasi aktif PLN dalam program pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan.
“Kami menyadari bahwa keberadaan mangrove sangat penting bagi pengendalian ekosistem terlebih khusus yang ada disekitar pesisir pantai, untuk itu tentu PLN sangat 'concern' terhadap keberadaan mengrove ini. Dan ke depan semoga hubungan harmonis antara PLN, para 'stakeholder', dan masyarakat terus terjalin untuk mewujudkan lingkungan lestari agar tercapai kesadaran atas tanggung jawab dalam menjaga bumi demi keberlangsungan hidup generasi mendatang," kata dia.
Senior Manager SDM & General Affairs Galih Chrissetyo yang menangani fungsi CSR mengatakan bahwa program PLN Peduli ini komitmen pada pembangunan CSR dengan fokus Sustainable Development, Goals (SDGs) di mana harapannya setiap program CSR yang dicanangkan PLN bisa menyasar pada 17 program SDGs yang salah satunya terkait dengan pelestarian ekosistem kelautan dan peningkatan perekonomian masyarakat untuk mendukung pembangunan daerah.
“Ekosistem mangrove memiliki manfaat ekonomis, ekologis, dan ekosistem. Namun belum banyak pengetahuan tentang potensi mangrove sebagai sumber pangan yaitu buah dari mangrove dapat dimanfaatkan untuk dimakan, terutama jenis Bruguiera gymnorrhiza yang buahnya dapat diolah menjadi kue ataupun adonan, ternyata saya pun baru mengetahui dari kawan-kawan pegiat Mangrove Sulut," katanya.
Ke depannya bukan hanya pengembangan kawasan mangrove saja, namun PLN akan melihat potensi apa yang dapat digali untuk pengembangan pariwisata di KEK Likupang, seperti potensi perahu listrik untuk wisata kawasan hutan ekowisata mangrove, tabung listrik (talis) untuk budi daya keramba, serta "cold storage" untuk menampung hasil laut nelayan.
Total bantuan program penyediaan 10.000 bibit mangrove Rp150 juta. Sesudah penyerahan bantuan tersebut, dilanjutkan penanaman bibit mangrove tidak jauh dari lokasi acara.
Pada kesempatan itu, baik dari pihak PLN, pemerintah daerah, perwakilan LSM, aktivis, pegiat lingkungan hidup, serta masyarakat yang hadir, turut mengambil bagian dalam penanaman bibit mangrove.
Ia mengatakan kehilangan dan kerusakan hutan mangrove telah menyebabkan berbagai dampak negatif ekologi, ekonomi, dan sosial.
Mangrove yang baik terbukti melindungi pesisir pantai dari hempasan tsunami, angin, dan badai gelombang laut. Hutan mangrove juga merupakan habitat penting bagi ikan, udang, kepiting, burung air, dan mamalia laut yang hidup di sekitarnya. Mangrove juga tercatat sebagai ekosistem terproduktif dari ekosistem daratan manapun di dunia. Mangrove merupakan awal dari rantai makanan di pesisir pantai.
Oleh sebab itu PLN terus berkomitmen untuk membantu para pemangku kepentingan dalam pelestarian mangrove, khususnya di Provinsi Sulawesi Utara.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Sulut Praseno Hadi mengapresiasi PLN melalui program CSR pelestarian kawasan hutan mangrove, karena sebagai salah satu tindakan nyata secara bersama untuk berdamai dan melestarikan alam sekitar.
"Mungkin untuk kita yang sekarang sedang berusaha melestarikan alam seperti penanaman bibit mangrove ini belum bisa merasakan manfaatnya dalam waktu dekat, namun akan sangat terasa bagi anak dan cucu kita kelak” tuturnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara Marly Gumalag menyampaikan terima kasih kepada PLN yang sudah mengambil bagian dalam kegiatan pelestarian alam.
“Ini merupakan sebuah langkah nyata bagi kita untuk menyelamatkan alam sekitar, apresiasi kami sampaikan kepada PLN yang sudah membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan kegiatan ini. Ke depan bukan hanya berhenti pada tahap penanaman saja, namun semoga bisa berlanjut pada tahap pemeliharaan dan monitoring untuk bibit yang telah ditanam sehingga manfaat dari mangrove ini dapat dirasakan kita bersama,” katanya.