Sanggau (ANTARA) - Desa Cowet, Kecamatan Balai Batang Tarang, Kabupaten Sanggau, Kalbar akhirnya bisa menikmati listrik setelah sebelumnya mereka hidup dalam kegelapan selama puluhan tahun saat malam hari. Selain kegelapan di malam hari yang dirasakan, aktivitas ekonomi, proses belajar warga dan lainnya terhambat.
Dengan masuknya listrik PLN di desa mereka yang ditandai dengan secara simbolis penyalaan listrik oleh General Manager PLN Kalbar, Ari Dartomo yang juga disaksikan langsung oleh Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot pada Kamis (13/8) memberikan harapan baru dan kegembiraan warga Desa Cowet. Penyalaan listrik di Desa Cowet tersebut juga sekaligus menandai penyalaan 40 desa dan dusun yang tersebar di Kalbar.
Kepala Desa Cowet, Solomon mengungkapkan bahwa masuknya listrik PLN memberikan kegembiraan sekaligus akan mengurangi beban hidup warga desanya. Pasalnya, selama ini untuk menghidupkan lampu dan peralatan listrik seadanya, warga harus mengeluarkan biaya sekitar Rp800 ribuan hingga Rp1 juta per bulan, itu belum termasuk biaya perawatan mesin genset jika sewaktu-waktu rusak.
"Kami sangat bersyukur dan mengucapkan banyak terima kasih kepada PLN Kalbar dan pemerintah. Mimpi kami untuk dapat menikmati listrik menjadi kenyataan di saat yang berbahagia, jelang perayaan HUT kemerdekaan RI," kata Solomon.
Selain Desa Cowet, kebahagiaan juga dirasakan oleh warga Desa Suak Barangan, Kecamatan Sadaniang Kabupaten Mempawah, pasalnya, listrik yang dinantikan selama puluhan tahun kini telah hadir di desa mereka.
Dengan masuknya listrik di Desa Suak Barangan maka rasio elektrifikasi desa berlistrik di Kabupaten Mempawah Meningkat menjadi 100 persen.
Menurut Kepala Desa Suak Barangan, Marhasen, ada 437 rumah warga yang dapat segera menikmati listrik dari PLN. Kesulitan yang selama ini dirasakan warga akan segera berakhir.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada PLN dan pemerintah atas masuknya listrik ke desa kami. Selama ini kami harus mengeluarkan uang sekitar 800 ribu hingga 1 juta rupiah per bulan untuk membeli solar guna menghidupkan mesin genset yang kami hidupkan dari jam 6 sore hingga jam 10 malam, itu pun hanya bisa dipakai untuk menghidupkan beberapa buah lampu dan televisi saja. Jelang perayaan HUT kemerdekaan RI ini kami pun merasa merdeka, karena desa kami kini terang benderang," ungkap Marhasen tersenyum sumringah.
PLN Komitmen melistriki Kalbar
General Manager PLN Kalbar mengungkapkan, di tengah pandemi COVID - 19 pihaknya tetap berkomitmen untuk terus melaksanakan pembangunan perluasan jaringan listrik sesuai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Hingga Juni 2020 pihaknya telah membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 260,78 kms, jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 189,49 kms, dan gardu distribusi sebanyak 92 buah dengan total kapasitas sebesar 6.310 kms.
"Dengan beroperasinya jaringan listrik yang telah dibangun tersebut maka kami dapat melistriki 7.240 rumah warga desa. Rumah kami telah berlistrik, kami juga ingin saudara-saudara kami di pelosok negeri juga dapat menikmati listrik termasuk rumah warga di Desa Cowet ini, " kata Ari.
Ia menjelaskan untuk melistriki Desa Cowet, pihaknya telah melakukan pembangunan jaringan listrik tegangan menengah sepanjang 7,58 kms, jaringan listrik tegangan rendah sepanjang 5,38 kms, dan 2 unit gardu distribusi dengan total kapasitas sebesar 100 kVA.
Desa Cowet memiliki 5 dusun, yakni Dusun Cowet, Segae, Mungguk Mayang, Manang, dan Mungguk Tawak. Dengan masuknya listrik PLN, maka ada sekitar 235 rumah warga desa yang dapat segera menikmati listrik.
"Menggunakan listrik PLN pastinya akan jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan menggunakan mesin genset. Saya berharap keberadaan listrik dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya bagi masyarakat Desa Cowet," kata Ari.
Ia juga mengingatkan warga agar memperhatikan aspek keselamatan kelistrikan terutama saat menggunakan listrik di rumah.
"Listrik itu berbahaya jika kita menggunakannya dengan cara yang salah. Saya berharap kerjasama antara PLN dengan warga masyarakat tetap terjaga, terutama dalam menjaga aset kelistrikan yang sudah dibangun. Segera laporkan jika terjadi potensi gangguan pada jaringan listrik," imbuh Ari.
Sementara itu menurut Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot, Listrik menjadi kebutuhan pokok masyarakat, sehingga banyak warga yang merasa belum merdeka jika belum dapat menikmati listrik.
"Kita pantas bersyukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena melalui PLN kita semua dapat menikmati listrik. Aset kelistrikan yang sudah dibangun ini cukup mahal dan perlu kita jaga bersama-sama," ungkap Yohanes.
Dikatakannya, salah satu dukungan yang dapat diberikan oleh masyarakat dalam menjaga aset kelistrikan, yakni tidak ada tuntutan ganti rugi dari masyarakat jika suatu saat ada pohon atau tanam tumbuh yang dimiliki mendekati jaringan listrik, agar jaringan listriknya aman dari gangguan yang menyebabkan terjadinya padam.
Gubernur apresiasi kinerja PLN
Gubernur Kalbar, Sutarmidji, mengapresiasi kinerja PLN yang telah menyelesaikan pembangunan perluasan jaringan listrik di Kalbar sepanjang tahun 2020 yang mana telah melistriki 40 desa di Kalbar yang selama ini merindukan listrik negara tersebut.
Menurut Sutarmidji, keberadaan listrik dari PLN tentunya akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat khususnya di pedesaan.
"Saya mengapresiasi sekaligus mengucapkan terimakasih kepada PLN Kalbar beserta jajarannya yang telah menyalakan listrik di 40 desa jelang perayaan HUT kemerdekaan RI ke-75, dimana 19 desa merupakan desa baru, dan 21 dusun di desa yang tersebar di beberapa kabupaten. Saya berharap ke depannya kita semua dapat berkolaborasi dalam membangun infrastruktur kelistrikan agar semakin banyak masyarakat desa yang dapat segera menikmati listrik," ungkap Sutarmidji.
Terkait kelebihan kapasitas energi listrik yang dimiliki PLN saat ini harus dapat dimanfaatkan secara optimal, jangan sampai ada yang terbuang percuma. Untuk itu Gubernur Kalbar berupaya mendorong para investor untuk memaksimalkan pemakaian listrik PLN dalam membangun dan mengembangkan usahanya.
"Saya mengimbau para investor untuk memaksimalkan penggunaan listrik PLN karena biayanya pasti jauh lebih murah ketimbang membangkitkan listrik sendiri. Saya juga berharap PLN Kalbar dapat membuat terobosan dalam meningkatkan rasio eletrifikasi di Kalbar. Manfaatkan sumber daya alam di Kalbar, buat pembangkit listrik di mulut tambang untuk menekan biaya operasional sehingga listrik dapat terjangkau oleh masyarakat," katanya.
Jelang HUT RI, PLN nyalakan listrik 40 desa di Kalbar
Sabtu, 15 Agustus 2020 11:18 WIB