Jakarta (ANTARA) - Kandidat vaksin COVID-19 buatan dua perusahaan farmasi asal China untuk pertama kalinya dipajang di depan publik di arena Pameran Internasional Perdagangan Jasa (Ciftis) di Beijing.
Anjungan China National Biotec Group (CNBG), yang bersebelahan dengan anjungan Sinovac Biotech, paling banyak menyita perhatian pengunjung sejak pameran tersebut dibuka pada Jumat (4/9).
Bahkan pada acara pembukaan, kedua perusahaan tersebut merepresentasikan kandidat vaksin COVID-19.
Masyarakat China semakin percaya pada vaksin domestik untuk mengatasi pandemi mematikan itu, tulis media resmi setempat, Senin.
Para pengunjung memadati kedua stan pameran tersebut untuk foto bersama kandidat vaksin dan mendengarkan penjelasan dari para penjaga stan.
Sinovac telah melakukan uji klinis tahap ketiga kandidat vaksinnya di Brazil dan Indonesia. Beberapa negara lainnya telah memberikan persetujuan uji coba tahap III.
CNBG, yang merupakan BUMN China di bawah naungan Sinopharm, telah melakukan uji klinis di Uni Emirat Arab, Bahrain, Argentina, Peru, dan Maroko.
CNBG telah memperbarui kapasitas produksi vaksin COVID-19 dari 200 juta dosis menjadi 300 juta dosis per tahun.
Pemimpin Sinopharm Liu Jingzhen menyatakan bahwa pihaknya akan menjual vaksin ke pasaran pada akhir Desember 2020 dengan harga 1.000 yuan atau sekitar Rp2,1 juta per dua dosis.
Baca juga: Patuhi protokol kesehatan jadi solusi utama cegah COVID-19 sampai ada vaksin
Baca juga: Peneliti Rusia : Antibodi Sputnik V 1,5x lebih tinggi daripada pasien sembuh COVID-19
Baca juga: Dua produsen prioritaskan vaksin bagi karyawan dan tentara
Vaksin COVID-19 untuk pertama kalinya dipajang di pameran Beijing
Selasa, 8 September 2020 6:02 WIB