Jayapura (ANTARA) - Balai Bahasa Provinsi Papua mengajak wartawan untuk mengutamakan pembelajaran bahasa Indonesia melalui informasi atau berita yang ditulis sehingga secara tidak langsung memberikan pengetahuan tambahan terhadap penguasaan bahasa negara tersebut.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Papua Firman Susilo di Jayapura, Kamis, mengatakan wartawan juga bisa memberikan pembelajaran langsung terhadap pengutamaan bahasa negara itu yakni bahasa Indonesia.
Dikatakan informasi yang ditulis oleh wartawan itu harusnya menjadi pengetahuan tambahan terhadap penguasaan bahasa Indonesia. Wartawan bisa memberikan pembelajaran langsung juga terhadap pengutamaan bahasa negara.
Lanjut dia, wartawan punya peran strategis dalam rangka meningkatkan kemampuan berbahasa khususnya bagi pelajar, karena informasi langsung yang ditulis oleh wartawan itu harus bermanfaat sebagai pengetahuan tambahan terhadap penguasaan berbahasa Indonesia.
Wartawan juga diharapkan bisa memberikan pembelajaran langsung juga terhadap pengutamaan bahasa Indonesia.
"Oleh karena itu, kami prinsipnya siap membantu kawan-kawan wartawan untuk terus meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung, itu bisa kita lakukan, mau tiap hari, tiap waktu bisa bertemu, mau lewat watshap untuk terus meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia," katanya.
Karena, kata dia, jika pengetahuan siswa rendah lantaran banyak yang dilihat atau yang diketahuinya keliru misalnya papan plang nama sekolah tidak sesuai dengan kaidah yang ada, pasti salah. Kalau siswa itu sering membaca koran, judul koran tidak sesuai dengan kaidah, maknanya juga tidak dapat dipahami langsung, itu juga tidak memberikan pembelajaran yang baik kepada siswa.
Dia mengatakan, jika bahasa wartawannya sangat bagus pasti juga sangat membantu tingkat kemahiran berbahasa Indonesia masyarakat atau siswa. Kehadiran uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) ini hanya sebatas alat ukur.
"Kalau sering kita makin teruji, pasti juga terpuji, bahasa Indonesianya semakin baik. Kalau hari ini madya, berikutnya bisa unggul. Nilai UKBI-nya bagus karena ada standar dari yang terendah sampai yang tertinggi, yang tertinggi itu istimewa, sangat unggul, unggul, madya, semenjana lalu majinal, dan terbatas," ujarnya.
Firman menyarankan agar wartawan tidak malu membuka panduan bahasa yang ada kalau tidak paham, kalau tanda baca koma yang tidak sesuai misalnya yang salah penempatannya maka harus diperbaiki melalui panduan yang sudah ada.