Kapuas Hulu (ANTARA) - Rencana pengembangan pembangunan Bandar udara (Bandara) Pangsuma Putussibau, wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat yang merupakan kawasan perbatasan Indonesia - Malaysia saat ini menjadi pembahasan serius di daerah, apalagi bandara tersebut salah satu Bandara perbatasan yang menjadi rencana prioritas Kementerian perhubungan.
"Perlu kajian ulang untuk pengembangan Bandara Pangsuma Putussibau, karena masuk bandara prioritas perbatasan, yang punya peran penting dalam menunjang perekonomian daerah," kata Kepala Bandara Pangsuma Putussibau, Hery Azhari Batubara, di Putussibau, Ibu Kota Kapuas Hulu, Kamis.
Disampaikan Hery, saat ini panjang landasa pacu (Runway) 1.830 meter dengan luas sebesar 243 meter, sedangkan luasan kawasan terminal di bandara tersebut 120 meter persegi.
Menurut dia, saat ini di Bandara Pangsuma Putussibau ada tiga maskapai penerbangan yaitu Nam Air, Citylink dan Wing Air, namun karena dampak pandemi COVID-19 yang beroperasi hanya Nam Air dua kali dalam seminggu.
"Bandara kita itu sudah menjadi rencana startegis karena kita kawasan perbatasan dimana segala kegiatan nasional mau pun lokal melalui Bandara Pangsuma Putussibau," ucap Hery.
Sementara itu, Wakil Bupati Kapuas Hulu, Antonius L Ain Pamero mengakui sangat penting dilakukan peninjauan ulang rencana pengembangan Bandara Pangsuma agar dijadikan sebagai acuan dalam pembangunan bandara tersebut kedepannya agar terwujud tata kelola yang baik.
"Kami harap pengembangan bandara dapat terus di koordinasikan dengan Pemerintah daerah agar bandara itu kedepan terbangun dengan baik," kata Antonius.
Dikatakan Antonius, Pemkab Kapuas Hulu mengapresiasi atas Review Master Plan dari Unit Penggelola Bandar Udara (UPBU) Pangsuma Putussibau.
Ia mengatakan keberadaan bandara dapat mendorong pengembangan dan pembangunan nasional di Kapuas Hulu, bila perlu masukan maskapai baru dan memberikan lapangan pekerjaan.
"Kami ajak semua Stekholder atau semua pihak untuk sama-sama mensukseskan pengembangan Bandara Pangsuma Putussibau," pinta Antonius.