Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim nasional U-16 Bima Sakti fokus meningkatkan kualitas pertahanan skuatnya dalam pemusatan latihan (TC) yang dalam waktu dekat digelar di Sleman pada 6-23 Desember 2020.
Dikutip dari laman resmi PSSI di Jakarta, Sabtu, Bima menilai, salah satu penyebab rapuhnya lini belakang timnas U-16 adalah lemahnya koordinasi.
"Koordinasi antarpemain masih kurang terutama di barisan pertahanan," ujar juru taktik timnas Indonesia di Piala AFF 2018 itu.
Koordinasi yang lemah, menurut Bima, membuat timnas U-16 kesulitan dalam mengantisipasi serangan lawan.
Kekurangan itu terlihat ketika tim lawan melakukan umpan panjang jauh langsung ke lini belakang (long pass direct) Indonesia.
"Seharusnya pemain harus sejajar, drop back saat lawan melakukan long pass direct," ujar Bima.
Bima Sakti merasa yakin anak-anak asuhnya dapat meningkatkan kemampuan diri baik secara teknik maupun taktik.
"Saya yakin dengan potensi yang ada di tim ini. Mereka selalu bisa lebih baik dan siap menghadapi turnamen," kata dia.
Di sisi lain, Bima menegaskan para pemain timnas U-16 terus membaik dari segi fisik.
"Alhamdulillah, fisik para pemain semakin meningkat. Hal itu karena hampir di setiap pemusatan latihan, kami akan terus memberikan materi latihan fisik. Ini yang harus setiap waktu dijaga saat ini," kata dia.
Timnas U-16 terus mempersiapkan diri menuju Piala Asia U-16 di Bahrain pada tahun 2021.
Pada turnamen tersebut, skuat belia Garuda berada di Grup D bersama Jepang, Arab Saudi dan China.