Batam (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan 584.407 sertifikat tanah masyarakat di seluruh Indonesia, sebanyak 1.387 lembar di antaranya untuk warga Kota Batam Kepulauan Riau.
Penyerahan sertifikat dilakukan secara virtual dihadiri pula oleh Wali Kota Batam Muhammad Rudi, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat, serta 32 orang perwakilan penerima sertifikat di Batam Selasa.
Wali Kota menyampaikan terima kasih atas perhatian pemerintah pusat dan kerja keras ATR/BPN dalam menerbitkan sertifikat.
Baca juga: Presiden Jokowi serahkan 9.000 sertifikat PTSL untuk masyarakat Landak
Kepada masyarakat penerima sertifikat, Wali Kota berpesan agar dapat menyimpan dan menggunakan sertifikat dengan bijaksana.
"Pak Presiden tadi jelas sekali menyampaikan, sertifikat simpan baik-baik karena merupakan kepastian hukum atas tanah. Kalau mau disekolahkan (diagunkan ke bank), hitung-hitunglah secara matang, jangan sampai karena salah hitungan, sertifikat jadi hilang," kata Wali Kota mengingatkan.
Wali Kota meminta warga yang belum menerima sertifikat agar bersabar, karena program itu akan terus dilanjutkan.
Dalam siaran virtual Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil mengatakan pembagian sertifikat merupakan stimulus meningkatkan ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19.
"Karena dengan sertifikat, masyarakat berkesempatan mendapat akses permodalan di samping mendapat kepastian hukum tentang tanah mereka," kata dia.
Baca juga: Jokowi: Ekonomi mulai bangkit, banyak investasi di awal 2021
Presiden Jokowi menyampaikan penyerahan sertifikat tanah merupakan komitmen pemerintah untuk terus mempercepat penyertifikatan tanah di seluruh Tanah Air.
Presiden menyampaikan sejatinya target penyertifikatan tanah tahun 2020 sebanyak 11 juta, namun karena adanya pandemi realisasinya hanya sebesar 6,8 juta. Tetapi angka 6,8 juta sudah sangat besar dibandingkan dengan masa lampau, di mana dalam setahun hanya mampu memberikan sertifikat tanah sebanyak 500 ribu.
"Ini sudah 12 kali lipat. Memang target yang saya berikan ini, banyak orang menyampaikan enggak mungkin pak masa bisa 11 juta. Tapi saya yakin kalau keadaannya normal bisa kita lakukan," jelas Presiden Jokowi.
Presiden mengatakan target yang diberikannya memang selalu tinggi agar semua rakyat dapat segera memegang sertifikat tanah.
Baca juga: Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi naik
Baca juga: Jokowi lantik Kepala Badan Narkotika Nasional
Baca juga: 5 wakil menteri masuk jajaran kabinet Indonesia Maju