Pontianak (ANTARA) - Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie dipastikan tidak akan diberikan vaksin COVID-19 karena sudah terkonfirmasi positif COVID-19.
"Orang yang sudah pernah terkonfirmasi positif COVID-19, maka tidak akan diberikan vaksin lagi. Salah satunya Wali Kota Singkawang beserta keluarga karena sudah pernah terkonfirmasi, jadi tidak divaksin lagi," kata Kepala Dinas Kesehatan dan KB, Barita P Ompusunggu disela-sela mendampingi Wali Kota meninjau tempat atau gudang penyimpanan vaksin COVID-19, Jumat.
Alasan ini karena berdasarkan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) pada Webinar Persiapan Diri dan Keluarg. Sebelum, Selama dan Sesudah Vaksinasi COVID-19 oleh dr. Fariz Nurwidya, SpP, PhD., Bidang Publikasi Ilmiah IDI Jakpus.
Baca juga: Dinkes Pontianak simulasi vaksinasi COVID-19
"Dimana pada salah satu point pembahasannya ada menyebutkan penyintas COVID-19 atau pernah terpapar virus COVID-19 tidak boleh divaksin," katanya.
Hal ini pun dipertegas oleh Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Harisson, yang menjelaskan mereka yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan atau yang sudah pernah terpapar COVID-19 tidak diberikan vaksin.
Sehingga pada jadwal vaksin tahap pertama nanti, Wali Kota Singkawang akan digantikan oleh orang lain atas pilihan Wali Kota bersama Tim Satgas COVID-19.
Selain itu, vaksin COVID-19 juga tidak bisa diberikan kepada orang yang sedang menyusui dan sedang dalam keadaan sakit berat yang disertai dengan penyakit romorbid.
Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie mengatakan sesuai hasil rapat melalui Zoom Meetings bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan, bahwa semua daerah akan dilakukan vaksin secara serentak yang diperkirakan dilaksanakan pada tanggal 14-15 Januari 2021.
Baca juga: Tiga kelompok besar penerima vaksin perdana, Presiden yang pertama
"Sesuai Zoom Meetings pada tanggal 14-15 akan dilakukan vaksin secara serentak," katanya.
Sejauh ini, katanya, Dinas Kesehatan Kota Singkawang telah melakukan persiapan untuk pemberian vaksin, baik itu dari kesiapan gudang dan vaksinatornya.
"Dinas Kesehatan telah melakukan persiapan baik dari box untuk penyimpanan vaksin bahkan ada 10 Puskesmas. Dan kita juga telah melakukan pelatihan vaksinator sebanyak 40 orang. Dimana setiap puskesmas nantinya ada 4 orang vaksinator," ujarnya.
Dia menegaskan, Kota Singkawang telah siap untuk melakukan vaksinasi yang telah diinstruksikan bapak Presiden RI. "Yang jelas kita sudah siap melakukan instruksi bapak Presiden," tuturnya.
Apabila yang diutamakan tim medis atau tenaga kesehatan, maka kurang lebih 1.800 lebih yang akan disalurkan di Kota Singkawang.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan dan KB Singkawang, Barita P Ompusunggu mengatakan, pada hari Kamis (7/1) ada sebanyak 25 orang pasien yang sebelumnya terkonfirmasi, tapi sekarang sudah dinyatakan sembuh.
"Namun dihari yang sama terjadi penambahan kasus terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 7 orang di Singkawang, tetapi tidak ada penambahan pasien suspek," kata Barita.
Baca juga: Wagub DKI: Warga tolak vaksin didenda Rp5 juta
Baca juga: Gubernur NTT disebut bakal beli vaksin COVID-19 sendiri
Baca juga: Tak perlu ragu jalani vaksinasi COVID-19
Wali Kota Singkawang tidak bisa menerima vaksin COVID-19
Jumat, 8 Januari 2021 16:32 WIB