Pontianak (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar mencatat secara kumulatif perekonomian Kalbar Triwulan IV-2020 (c-to-c) dari sisi lapangan usaha terkontraksi 1,82 persen atau menurun sangat dalam dibandingkan tahun 2019 yang tumbuh sebesar 5,09 persen.
"Meskipun begitu, beberapa sektor masih berhasil tumbuh positif. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 26,81 persen. Setelah itu baru diikuti pertambangan dan penggalian sebesar 21,23 persen dan pengadaan listrik dan gas sebesar 12,68 persen,” ujar Kepala BPS Kalbar, Moh Yulianto di Pontianak, Jumat.
Baca juga: BPS catat perekonomian Indonesia pada 2020 terkontraksi 2,07 persen
Ia menambahkan bahwa Triwulan IV-2020 dibanding triwulan IV-2019 (y-on-y) juga terkontraksi 2,22 persen. Meskipun begitu terdapat beberapa sektor yang masih tumbuh positif, seperti jasa kesehatan dan kegiatan sosial, pengadaan listrik dan gas, serta pertambangan dan penggalian yang masing-masing tumbuh 65,43 persen, 15,41 persen, dan 11,35 persen.
“Dampak dari pandemi COVID-19, struktur PDRB Kalbar menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan IV-2019 menunjukkan pergeseran pada sektor perdagangan besar-eceran, reparasi mobil-sepeda motor yang kini turun ke posisi keempat. Sementara, tiga sektor yang mendominasi perekonomian Kalbar adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan kontribusi 19,95 persen,industri pengolahan 16,64 persen dan konstruksi 13,34 persen,” katanya.
Sementara Yulianto menjelaskan dari sisi pengeluaran sendiri secara kumulatif pertumbuhan Kalbar selama triwulan IV-2020 juga terkontraksi sebesar 1,82 persen (c-to-c), menurun sangat dalam jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada periode yang sama tahun 2019 yang tumbuh mencapai 5,09 persen.
Baca juga: BPS umumkan jumlah penduduk Kubu Raya sebanyak 609.392 jiwa
“Pertumbuhan tertinggi selama triwulan IV-2020 dicapai oleh komponen ekspor barang dan jasa sebesar 7,76 persen. Sedangkan komponen lainnya mengalami kontraksi. Komponen yang terkontraksi paling dalam yaitu impor barang dan jasa sebesar 21,14 persen,” jelas dia.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Triwulan IV-2020 terhadap triwulan IV-2019 (y-on-y) yang mengalami kontraksi terjadi hampir pada semua komponen, kecuali komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit Rumah Tangga (PK-LNPRT) yang tumbuh sebesar 1,54 persen. Sedangkan komponen yang mengalami kontraksi paling dalam yaitu komponen impor barang dan jasa sebesar 41,66 persen dan komponen ekspor barang dan jasa terkontraksi sebesar -9,95 persen.
“Struktur PDRB menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku pada Triwulan IV-2020 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Aktivitas permintaan akhir masih didominasi oleh komponen PK-RT yang mendominasi PDRB Kalbar. Komponen lainnya yang memiliki peranan besar terhadap PDRB secara berturut-turut adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P), ekspor barang dan jasa, impor barang dan jasa dan komponen PK-LNPRT. Sedangkan komponen perubahan inventori relatif kecil,” jelasnya.
Baca juga: Telkom Kalbar bangun jaringan fiber optik ke Sungai Tengar dorong potensi ekonomi lokal
Baca juga: Kadin Kalbar dukung Vaksinasi demi pulihnya ekonomi
Baca juga: Bank Kalbar-Kejati dukung percepatan pemulihan Ekonomi Nasional
Ekonomi Kalimantan Barat Triwulan IV-2020 terkontraksi 1,82 persen
Jumat, 5 Februari 2021 15:37 WIB