Pontianak (ANTARA) - Bupati Sambas, Kalimantan Barat, Atbah Romin Suhaili mendorong PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) segera melakukan penarikan atau pengangkatan Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Bili yang terbalik pada Sabtu (20/2).
“Saya sudah berkomunikasi langsung dengan General Manager ASDP. Kita teah mendorong untuk segera penanganan kapal tersebut . Pihaknya akan segera melakukan penangan dan tengah melakukan kajian teknis untuk pengangkatan atau penarikan KMP Bili yang masih terbalik tersebut,” ujarnya saat dihubungi di Sambas, Minggu.
Ia menjelaskan dengan cepat penanganan tersebut maka aktivitas masyarakat dan barang ke daerah Tekarang dan sekitarnya akan lancar.
“Untuk sementara untuk kendaraan roda empat ke atas dialihkan melalui Jalan Semantir- Sekura dan Tekarang. Sedangkan roda dua dan orang melalui penyeberangan motor air kecil yang ada di Perigi Piai,” kata dia.
Ia juga meminta pihak terkait dan pemerintah Kabupaten Sambas siap memfasilitasi agar jaminan atau asuransi terhadap barang atau kendaraan penumpang menjadi korban harus diberikan haknnya.
“Jadi kita minta terkait, hak – hak penumpang harus dijamin dan dibayar. Untuk teknisnya kita serahkan dan pemerintah siap mengawal itu,” kata dia.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengonfirmasi bahwa Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Bili yang melayani lintasan jalur sungai Tebas Kuala - Tebas Seberang, terbalik saat proses bongkar di Dermaga Perigi Piai, Kecamatan Tebas pada Sabtu (20/2) sekitar pukul 14.00 WIB. Dalam kejadian tersebut ada 72 orang penumpang dan 15 kru KMP Bili selamat.
"Sesaat setelah kejadian ASDP Cabang Pontianak segera melakukan koordinasi dengan regulator dan mitra kerja setempat, khususnya KSOP Kelas IV Sintete dan tim SAR untuk segera melakukan evakuasi para penumpang," ujar Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin.
Shelvy menambahkan, setelah kejadian ASDP bersama dengan seluruh tim tanggap darurat fokus di lapangan untuk memastikan keadaan keselamatan di lapangan, dan segera melakukan proses pengapungan KMP Bili. Pihak ASDP juga telah menghubungi PT Jasa Raharja, untuk memastikan hak asuransi dari penumpang.
"Kami memohon maaf atas insiden yang terjadi saat ini, adapun perkembangan informasi akan kami laporkan secara berkala. Dan terima kasih atas doa dan perhatian semua pihak," tutur Shelvy.