Pontianak (ANTARA) - Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Singkawang, Kalimantan Barat terus mengalami peningkatan pada tahun 2020 mencapai 71,94.
"Angka ini meningkat sebesar 0,22 poin atau tumbuh sebesar 0,31 persen dibandingkan tahun 2019," kata Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, Senin.
IPM Kota Singkawang meningkat dari 67,27 pada tahun 2010 menjadi 71,94 pada tahun 2020.
"Selama periode tersebut, IPM Kota Singkawang rata-rata tumbuh sebesar 0,67 persen per tahun dan meningkat dari level “sedang” menjadi “tinggi” mulai tahun 2016," ujarnya.
Dari 14 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kalimantan Barat, katanya, pada tahun 2020 terdapat 2 kota yang IPM-nya berstatus "tinggi", yaitu Kota Pontianak dan Kota Singkawang, sedangkan 12 kabupaten lainnya berstatus "sedang".
"Keberhasilan kemajuan IPM tidak terlepas dari dukungan semua pihak. Karena Pemkot Singkawang terus berkomitmen dalam upaya peningkatan sumber daya manusia baik dari sisi pendidikan, kesehatan dan perekonomian," tuturnya.
Tentu keberhasilan ini perlu disyukuri dan dipertahankan serta ditingkatkan dalam rangka mendukung terwujudnya Singkawang Hebat,” ajaknya.
Dia pun menyampaikan dari tiga aspek yang dinilai, maka dua aspek yakni pendidikan dan kesehatan memberikan kontribusi signifikan bagi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Singkawang.
Dari rilis publikasi BPS Kota Singkawang pada Februari tahun 2021 tersebut, bayi yang lahir pada tahun 2020 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 72,06 tahun, lebih lama 0,21 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir tahun sebelumnya.
"Anak-anak yang pada tahun 2020 berusia 7 tahun memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 12,90 tahun (Diploma I), lebih lama 0,01 tahun dibandingkan dengan yang berumur sama pada tahun 2019," katanya.
Penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 7,89 tahun (kelas VII), lebih lama 0,17 tahun dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada tahun 2020, masyarakat Kota Singkawang memenuhi kebutuhan hidup dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebesar 11,65 juta rupiah per tahun, menurun 139 ribu rupiah dibandingkan pengeluaran tahun sebelumnya.
Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk (enlarging people choice).
"IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk)," ujarnya.
IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standar hidup layak (decent standard of living). IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang.
Secara umum, pembangunan manusia Kota Singkawang terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2020.
IPM Singkawang naik 71,96 persen
Senin, 1 Maret 2021 21:36 WIB