Ketapang (ANTARA) - Harga cabai kering di Kabupaten Ketapang mengalami kenaikan lebih dari 10 persen karena kapal barang pengangkut komoditas tersebut hingga kini belum berlabuh.
Plt Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Ketapang Husnan di Ketapang, Sabtu mengatakan, harga cabai kering pada pekan lalu naik Rp5 ribu dan pekan sebelumnya juga naik Rp5 ribu. "Jadi naiknya saat ini rata-rata Rp10.000 dibanding harga normal biasanya menjadi Rp80 ribu per kilogram," ungkap dia.
Ia menjelaskan kenaikan ini dikarenakan kapal pembawa cabe kering dari luar Ketapang belum datang. "Kalau kapalnya sudah datang harganya akan kembali normal atau stabil lagi. Daging ayam dan telur ayam kampung juga ada kenaikan harga sedikit," jelasnya.
Namun pihaknya telah membentuk tim untuk melakukan pemantauan setiap pekan. "Sejak sebelum Ramadan sudah melakukan survey pasar hingga ke kecamatan. Setelah survey tiap pekan dan melakukan interval serta membandingkan harga," tuturnya.
"Hasilnya sejak beberapa pekan terakhir tidak ada kenaikan harga yang signifikan pada kebutuhan bahan pokok lainnya. Beras, gula, minyak makan dan lain-lain stok juga selalu tersedia. Kita akan selalu mengawasi dan koordinasi sama pihak terkait agar barang kebutuhan pokok tetap ada," lanjutnya.
Ia menegaskan pihaknya khawatir jika bahan kebutuhan pokok tak ada di Ketapang. "Kalau barangnya tak ada ini yang kita khawatirkan menyebabkan kenaikan harga," jelasnya.
"Maka kita selalu mengecek dan mengontrol barang agak seimbang antara suplai dan permintaannya. Hingga saat ini kapal dan truk-truk pembawa sembako masih lancar," ujar dia.