Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur bekerja sama dengan pihak gereja untuk menangani masalah kekerdilan (stunting) pada anak-anak di provinsi berbasiskan kepulauan itu.
Hal itu dikemukakan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat beraudiensi dengan sejumlah rohaniwan Katolik, suster, dan tokoh umat dari Paroki Santa Maria Fatima Taklale Keuskupang Agung Kupang di Kupang, Selasa.
"Pencegahan stunting harus mendapat perhatian serius kita semua dari pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk gereja," katanya.
Gubernur Viktor juga meminta agar para rohaniwan katolik mendata kondisi stunting anak-anak pada setiap kelompok basis umat.
Langkah ini, kata dia akan memudahkan pemerintah untuk melakukan penanganan stunting secara menyeluruh dan tepat sasaran.
Menurut dia, para pastor lah yang lebih memahami kondisi umat yang dilayani, dengan demikian pemerintah bisa mendapatkan data yang rinci dan melakukan langkah terapi yang tepat untuk menanganinya.
"Begitu juga dengan perhitungan anggaran yang dibutuhkan agar lebih akurat," katanya.
Gubernur Viktor menegaskan masalah stunting harus bisa diatasi secara menyeluruh pada semua tingkatan baik pemerintah maupun antar kelembagaan termasuk lembaga agama.
"Persoalan ini harus mendapat perhatian serius dari kita semua termasuk gereja agar NTT bisa memberantas stunting secara total menuju zero stunting," katanya.