Ngabang, Landak (ANTARA) - Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat, Tenny C Soriton didampingi Koordinator Bidang Adpin, Muslimat menyambangi kabupaten/kota yang serapan capaian Pendataan Keluarga 2021(PK21) rendah, Kabupaten Landak salah satu yang disambangi Kaper BKKBN Kalbar bersama rombongan.
"Kami melakukan pertemuan bersama Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (SP3AKB) Kabupaten Landak, Paolip dan PKB/PLKB se-Kabupaten Landak," kata Tenny C Soriton di Ngabang, Selasa.
Dijelaskannya, kedatangan rombongan BKKBN Kalbar ke Kabupaten Landak untuk mengevaluasi capaian PK 2021 dimana kabupaten Landak termasuk rendah serapan laporannya.
"Kami ingin mengetahui langsung apa permasalahan yang terjadi di Kabupaten Landak dan untuk kita bersama sama mencari solusi penyelesaian masalahnya. "Semoga dengan pertemuan ini kita saling sharing, saling membantu antara satu dengan yang lainnya terutama teman teman di lapangan," jelasnya.
Memang ada beberapa kabupaten/kota yang rendah capaian PK21 termasuk Kabupaten Landak. Sementara untuk se Indonesia, Kalbar termasuk 10 besar terendah dari 34 provinsi di Indonesia.
"Untuk itu, kami BKKBN Kalbar telah membentuk tim yang mana tim ini akan terjun langsung ke kabupaten/kota yang rendah serapan capaiannya dengan tujuan mencari solusi penyelesaian masalahnya," kata Tenny C Soriton.
Sementara itu Kepala Dinas SP3AKB Kabupaten Landak, Paolip, mengakui memang Kabupaten Landak sangat rendah capaian PK diantara kabupaten/kota lainnya.
"Permasalahan kami yang terjadi di lapangan adalah dari tim pendata kita belum maksimal cara kerjanya kemudian disamping itu juga jangkauan terlalu jauh. Sehingga sulit untuk pergi ke suatu desa untuk pergi ke kota kecamatan itu di butuhkan waktu kurang lebih 4 sampai 5 jam. Belum lagi kalau data itu sudah masuk ke tim pendata ada yang salah dikembalikan untuk diadakan perbaikan karena harus sesuai dengan prosedur," kata Paolip.
Kemudian lanjutnya, setelah dikembalikan untuk datang lagi ke kecamatan itu agak susah. Sehingga membuat lambat laporannya tapi yang jelas pada dasarnya kawan-kawan pendata di desa-desa itu belum maksimal kerjanya.
"Karena beberapa situasi, menyangkut bulan Ramadhan,Idul Fitri kemudian ada beberapa desa yang masih zona merah sehingga tidak bisa dimasuki oleh siapapun dan kendala-kendala ini tidak bisa kita pungkiri," ujarnya.
Ia menambahkan, dari pertemuan tadi dimana masing masing PLKB/PKB menyampaikan permasalahannya dan sudah ditanggapi langsung oleh Tim BKKBN Kalimantan Barat.
"Saya optimis Kabupaten Landak bisa naik capaian PK21 nya karena seperti kita ketahui tadi dari sekian banyak data data yang sudah di upload seperti nya masih antri untuk masuk ke server," imbuhnya.