Pontianak (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Barat Sugeng Hariadi meminta pihak sekolah untuk mengintensifkan Satuan Tugas COVID-19 di sekolah pada kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang sudah dilaksanakan saat ini.
"Penerapan prokes ketat harus dilakukan pada kegiatan PTM di sekolah. Dalam hal ini sekolah wajib mengintensifkan Satgas COVID-19 yang ada di sekolah," kata Sugeng di Pontianak, Senin.
Dia menegaskan, Satgas COVID-19 yang ada di sekolah juga diminta untuk terus berkoordinasi dengan Puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat dan terus melaporkan perkembangan kesehatan siswa selama kegiatan PTM.
Baca juga: Pemkot Pontianak evaluasi pembelajaran tatap muka
"Yang tidak kalah penting adalah, orangtua harus terus memantau kondisi anaknya. Bila dalam kondisi tidak sehat seperti mengalami batuk dan pilek sebaiknya tidak mengikuti pembelajaran tatap muka. Jangan sampai terjadi kluster pendidikan sehingga siswa harus benar-benar dipantau," katanya.
Seperti diketahui, mulai Senin ini sejumlah sekolah di Pontianak melakukan kegiatan PTM. Namun, untuk PTM tersebut, setiap sekolah tetap tidak diperkenankan melakukan belajar dengan jam penuh. Kemudian, kapasitas siswa juga diperkenankan hanya 50 persen dari jumlah seluruh siswa.
Sementara untuk SLB jumlah siswa dalam satu kelas lebih kecil lagi yakni sepertiga dari jumlah siswa. "SLB itu satu kelas 15 orang dan jika sepertiga maka hanya lima orang, para siswa SLB juga perlu pendampingan khusus," katanya.
"Pembelajaran Tatap Muka ini sebenarnya sudah di mulai sejak tanggal 18 Agustus 2021. Untuk jenjang pendidikan SMA/SMA tidak ramai sekolah yang menggelar PTM saat itu. Hanya dua sekolah yaitu SMAN 1 dan SMAN 9. Sedangkan hari ini ada 23 sekolah yang sudah mulai PTM," tuturnya.
Baca juga: Wabup Kapuas Hulu minta operator sekolah input Dapodik secara akurat
Baca juga: Kapuas Hulu siap laksanakan pembelajaran tatap muka
Baca juga: Disdik Kota Singkawang siapkan tiga sekolah untuk laksanakan PTM