Pontianak (ANTARA) - Tenaga kesehatan di daerah terpencil seperti di Pulau Pelapis, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat tetap berkomitmen berikan layanan terbaik bagi masyarakat meski dihadapkan dengan sejumlah keterbatasan.
"Nakes di Puskesmas Pulau Pelapis harus keliling pulau untuk melakukan tugas pelayanan kesehatan ke masyarakat langsung tanpa memperdulikan ombak besar demi melayani masyarakat di pulau terpencil tersebut," ujar nakes yang juga Kasubag Tata Usaha Pukesmas Pulau Pelapis, Mardadi saat dihubungi di Kayong Utara, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa saat ini selain ada tantang terkait alam, soal insentif bagi nakes juga menjadi persoalan baru dan diharapkan menjadi perhatian pemerintah.
"Saat ini Nakes Puskesmas Pelapis dihadapkan pada tunjangan yang turun drastis pada 2021. Sebelumnya namanya Kespeg sebesar Rp500 ribu untuk golongan III , Rp400 ribu golongan II dan ada lagi untuk tunjangan daerah terpencil Rp1,5 juta per bulan. Sekarang namanya TPP kalau diakumulasikan penambahannya sekarang hanya Rp400 ribu saja. Jadi jauh berkurang dari sebelumnya," jelas dia.
Ia menambahkan, padahal tunjangan daerah terpencil menjadi sumber semangat Nakes untuk bertahan dengan segala keterbatasan yang ada seperti keterbatasan listrik dan sinyal telekomunikasi yang masih sulit saat ini.
"Harus bekerja dengan resiko tinggi dan dengan segala keterbatasan yang ada," kata dia.
Ia pun menyebutkan sampai saat ini sedikitnya sudah 6 Nakes dari Puskesmas Pelapis telah meninggalkan tempat kerjanya dengan berbagai alasan.
"Mereka pindah dengan inisiatif sendiri dengan berkurangnya Nakes kita maka beban kerja kami di sini pun semakin berat. Sejak 2021 ini ada 3 orang yang pindah terus yang di pusat juga ada 3 orang yang sudah pindah," katanya.
Pulau Pelapis menjadi satu daerah sentra hasil ikan tangkap KKU. Sejumlah upaya Pemkab lakukan agar daerah tersebut bisa maju dengan potensi dan kekayaan yang ada.