Pontianak (ANTARA) - Kontingen PON Kalbar melalui atlet menembak Andrian Zhu pada kelas tembak reaksi berhasil menambah medali perunggu di ajang PON XX Papua setelah dua hari "bertempur" pada Rabu-Kamis di Lapangan Tembak Outdoor Lanud AU Silas Papare, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua
"Andrian Zhu, pemuda karyawan Bank Mayapada Pontianak ini tampil prima, meskipun beberapa stage terjadi penurunan waktu dan perkenaan dibandingkan saat latihan," kata pelatih yang juga sebagai Wakil Ketua Umum Perbakin Kalbar, Putra Djaja di Sentani, Kamis.
Ia mengatakan, Andrian memang sudah diprediksi akan tunduk pada Hans Christian (DIY) dan Vincensius (DKI), karena keduanya adalah lawan tanding Andrian di beberapa kompetisi dan Andrian berat melampaui keduanya.
"Pada hari pertama, para penembak harus menyelesaikan lima stage. Kejar-kejaran angka sudah tergambar, hingga hari kedua (terakhir) stage 6 hingga 9, prediksi semakin jelas," ujar Putra.
Justru tambahnya, pada stage 6 hingga terakhir (9) Andrian terus dibayangi oleh Khalil Gibran dari Papua Barat dan Gunadi dari Jatim, dan prediksi dan fakta di lapangan selaras.
"Lunas hutang saya kepada Kalbar untuk menampilkan apa yang terbaik yang bisa dipersembahkan, dan sejak awal saya memang tidak menyampaikan target emas, perak atau perunggu, tetapi yang terbaik," ujarnya.
Cabang menembak Kalbar yang saat ini digawangi Masyhudi (Kajati Kalbar) patut mendapatkan apresiasi. Pertama kali cabang menembak Kalbar mengikuti PON, bahkan sudah cukup lama kepengurusan Perbakin Kalbar vacum, baru 2018 memulai lagi geliat organisasi dengan Ketuanya saat itu Edi Rusdi Kamtono, hingga langsung tancap gas mempersiapkan diri ikut PON.
"Saya bangga dan memberikan apresiasi yang tinggi, terima kasih kepada Perbakin Kalbar, pertama kali ikut PON dan bisa membawa pulang medali," kata Ketum KONI Kalbar, Fachrudin D Siregar.