Pontianak (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Barat (Kalbar) mengoptimalkan literasi budaya di kalangan siswa, salah satunya melalui peluncuran dan sosialisasi buku cerita rakyat Tiga Dara yang ditulis oleh A Halim Ramli.
"Buku Tiga Dara tidak hanya memperkaya pengetahuan siswa, tetapi juga mengajak mereka lebih mengenal budaya dan nilai-nilai masyarakat lokal Kalbar. Buku cerita rakyat ini bukan hanya untuk meningkatkan wawasan, tetapi juga sebagai upaya menanamkan pemahaman tentang identitas budaya dan sejarah lokal di kalangan generasi muda," kata Kepala Disdikbud Kalbar Rita Hastarita di Pontianak, Kamis.
Rita mengapresiasi penulis yang telah berinisiatif mengangkat kembali cerita rakyat Kalbar. Menurutnya, meningkatkan literasi sangat penting karena, selain mengasah kemampuan verbal, juga bisa menjadi inspirasi bagi siswa.
"Buku ini bisa menjadi sarana bagi generasi muda untuk belajar menghargai budaya kita sendiri di tengah arus modernisasi," tuturnya.
Di tempat yang sama Kepala SMAN 1 Pontianak Indang Maryati menyambut peluncuran buku ini dan menilai, buku Tiga Dara menjadi langkah penting untuk mengajak siswa beralih dari ketergantungan terhadap gawai dan gim, serta kembali ke kegiatan membaca.
"Melalui cerita lokal yang mengandung nilai moral dan budaya, siswa dapat meningkatkan etika dan pemahaman mereka terhadap sejarah lokal yang kaya," kata Indang.
Kegiatan sosialisasi ini didukung penuh oleh Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) melalui brand 3, sebagai bagian dari komitmennya dalam melestarikan budaya lokal. Dengan mendukung penerbitan Tiga Dara, Indosat berharap generasi muda Kalbar dapat lebih mengenal dan menghargai kekayaan budaya mereka sendiri.
"Di tengah era digital kita perlu memastikan generasi muda tidak kehilangan kontak dengan nilai-nilai lokal yang menjadi jati diri mereka. Kami mendukung buku ini sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mendukung literasi budaya," kata Pandu, perwakilan Indosat yang hadir dalam acara tersebut.
Sosialisasi buku Tiga Dara juga menjadi kesempatan bagi siswa untuk mendalami budaya Kalbar dan menceritakan kembali kisah-kisah lokal kepada rekan-rekannya, diharapkan dapat memperkuat jati diri serta memperkaya pengetahuan budaya mereka.