Jakarta (ANTARA) - Peraih medali emas senam Olimpiade asal Amerika Serikat Sunisa Lee mengatakan dalam sebuah wawancara dengan media PopSugar bahwa dirinya baru-baru ini disemprot merica dalam serangan bernuansa rasisme anti-Asia saat keluar bersama teman-temannya di Los Angeles.
Dalam wawancara yang diposting Rabu, Lee mengatakan, dia dan teman-temannya sedang menunggu tumpangan Uber ketika sebuah mobil lewat dengan penumpangnya meneriakkan cercaan, dan kemudian dia disemprot merica di lengannya saat mobil itu melaju pergi.
"Saya sangat marah, tetapi tidak ada yang bisa saya lakukan atau kendalikan karena mereka pergi," ujar Lee, yang merupakan keturunan Hmong, dikutip dari laman resmi Reuters, Jumat.
"Saya tidak melakukan apa pun pada mereka. Mempunyai reputasi itu sangat sulit karena saya tidak ingin melakukan apa pun yang dapat membuat saya mendapat masalah. Saya membiarkannya terjadi."
Lee memenangi medali emas senam all-around putri di Olimpiade Tokyo tahun ini, Lee menggantikan juara bertahan Simone Biles setelah dia mengundurkan diri.
Atlet 18 tahun, yang juga memenangi perak tim dan perunggu individu di palang bertingkat di Olimpiade Tokyo, saat ini muncul di program kompetisi "Dancing With the Stars" televisi ABC, dan dia telah berkomitmen bersaing untuk Auburn University di Alabama dalam olahraga senam.
Menurut statistik FBI, Amerika Serikat mengalami lonjakan kekerasan anti-Asia pada tahun 2020, sementara para aktivis mengaitkannya dengan retorika mantan presiden Donald Trump yang mencirikan Covid-19 sebagai virus China.
Pada April, atlet karate AS Sakura Kokumai, yang merupakan keturunan Amerika-Jepang, menjadi sasaran saat berlatih di taman California Selatan oleh seorang pria yang melontarkan julukan rasis.
Sedangkan Juara papan luncur Olimpiade AS Chloe Kim pada April mengatakan, dirinya menerima pelecehan rasis melalui media sosial setiap hari.
Sunisa Lee disemprot merica dalam serangan rasis di Los Angeles
Jumat, 12 November 2021 16:07 WIB