Pontianak (ANTARA) - PDAM Landak bersama Credit Union Pancur Kasih (CUPK) meluncurkan aplikasi pembayaran tagihan air untuk meningkatkan layanan dan memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran.
"Pemerintah daerah, menyambut baik apa yang dilakukan oleh Direktur PDAM dan juga Pengurus CU Pancur Kasih untuk mempermudah pelanggan atau masyarakat dalam membayar tagihan di PDAM, sehingga ke depan PDAM juga bisa meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," kata Bupati Landak Karolin Margret Natasa di Ngabang, Sabtu.
Dirinya berharap CU tidak berhenti sampai disini terus lakukan berbagai inovasi, terus lakukan kerjasama kepada pemerintah, agar pemerintah itu paham apa yang dilakukan oleh kelompok-kelompok masyarakat lakukan melalui Credit Union (CU).
Lebih lanjut Karolin menyampaikan bahwa Credit union memiliki sejarah yang panjang di Kalimantan Barat. Dapat dilihat aset CU Pancur Kasih di Kabupaten Landak ada Rp800 miliar uang yang berputar diantara anggota, tetapi uang Rp 800 miliar tersebut adalah milik anggota, tidak sama antara sebuah perusahaan atau badan usaha lainnya yang bersifat komersial.
"CU didirikan sebagai koperasi, sebagai kumpulan orang, bukan kumpulan kapital. Maka kalau kami sebagai pemerintah selain melihat jumlah aset, kami juga harus melihat anggotanya berapa, berapa banyak anggota yang telah diberdayakan itulah ukuran keberhasilan CU," katanya.
Jumlah aset itu adalah sampingan atau tambahan dan bagian dari ukuran kemajuan, tetapi bukan yang utama dan terutama. Karena pemahaman ini maka pemerintah berupaya terus melakukan pembinaan dan pendampingan.
Bupati Karolin mengatakan semangat dari CU adalah pemberdayaan masyarakat, tidak sekedar untuk simpan pinjam tetapi bagaimana anggotanya itu berdaya, mereka yang kurang mampu dan masih terpinggirkan yang tidak memiliki akses terhadap berbagai fasilitas pemerintah.
Dirinya juga menyampaikan bahwa sebelum ada BPJS, CU sudah memberikan santunan kepada anggotanya, sebelum ada BPJS CU sudah bisa memberikan pinjaman bagi anggota yang mau berobat, sebelum ada kartu Indonesia pintar. CU sudah hadir untuk anggotanya menyiapkan dana pendidikan bagi anak-anaknya, sebelum ada bantuan UMKM tunai CU sudah hadir untuk membina UMKM di pedalaman didaerah-daerah yang jauh sulit untuk terjangkau.
"Jadi sebelum pemerintah mampu menjangkau CU hadir sebagai solidaritas atau kumpulan solidaritas orang-orang yang ingin nasibnya berubah. CU harus membuat anggota-anggotanya berdaya. berdaya ekonomi, berdaya secara pendidikan, berdaya secara pemikiran dan wawasan itu yang paling penting," kata Karolin.
Ke depannya masih banyak PR bagi Kabupaten Landak sambung Karolin, terutama untuk level top manajemen CU untuk melakukan diskusi intens dengan berbagai stakeholder yang berkaitan dengan CU. Karena CU wajib mempunyai struktur manajemen yang mengurus keanggotaan, serta program inovasi dan segala macamnya.
"Top manajemen itu harus mengurus kehumasan, publikasi, regulasi, mitra dengan pemerintah dan seterusnya. Saya berharap dengan CU bersama pemerintah kita dapat menyejahterakan masyarakat pedalaman," ujar Karolin.
Karolin menyampaikan berbagai kebijakan melalui berbagi Undang-undang juga harus dilakukan, walaupun masih sangat lemah berkaitan dengan hal tersebut, namun dengan semangat yang sama, segala sesuatunya dapat diupayakan, sehingga ke depan CU juga dilindungi Undang-undang dan anggotanya juga di lindungi dari praktek-praktek keuangan yang merugikan, sehingga pemerintah harus menemukan jalan tengahnya.
"Berkaitan dengan program CU dan pemerintah, saya berterima kasih, bahwa CU sangat responsif terhadap berbagai program pemerintah. Memang sejak awal salah satu prioritas kami adalah bagaimana meningkatkan perekonomian di kabupaten Landak," tutup Karolin.