Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong mengatakan turnamen sekelas Piala AFF membutuhkan bantuan teknologi asisten wasit video (VAR) untuk mempertajam pengambilan keputusan wasit.
"Sebagai pelatih yang berpengalaman di Piala Dunia, saya berpendapat Piala AFF ini membutuhkan VAR. Wasit juga manusia yang tidak bisa membuat keputusan 100 persen benar," kata Shin dalam konferensi pers virtual, Jumat.
Menurut dia, VAR dapat semakin meningkatkan kualitas turnamen dan menghapus kontroversi-kontroversi vonis wasit di lapangan, salah satu contohnya ketika Indonesia melawan Singapura pada laga leg pertama semifinal Piala AFF 2020 di Singapura, Rabu (22/12).
Saat itu, ada momen gelandang serang Indonesia Ricky Kambuaya dijatuhkan di dalam kotak penalti lawan, terlihat pada video tayangan ulang, tetapi wasit hanya memberikan tendangan bebas kepada skuad Garuda.
"Saya sudah melihat kembali videonya dan memang wasit seharusnya memberikan penalti," kata Shin.
Shin pun melihat situasi serupa saat Thailand menghadapi Vietnam pada leg pertama semifinal lainnya sehari kemudian.
Vietnam yang kalah 0-2 disebut Shin beberapa kali dirugikan oleh wasit.
"Bahkan Vietnam pun seharusnya mendapatkan penalti. Namun, saya bingung kenapa wasit tidak memutuskan demikian," tutur pelatih timnas Korea Selatan dalam Piala Dunia 2018 itu.
Sebelumnya, pelatih Vietnam Park Hang-seo juga menyerukan pentingnya VAR lantaran menganggap skuadnya dirugikan kala melawan Thailand.
Namun, sulit menambahkan teknologi VAR dalam Piala AFF 2020 walau ada masukan dari duo pelatih Korea Selatan karena sejak awal turnamen pihak AFF sudah menetapkan kompetisi akan berlangsung tanpa VAR karena penerapannya rumit.
Laga leg kedua semifinal Indonesia melawan Singapura berlangsung di Stadion Nasional, Singapura, esok Sabtu pukul 19.30 WIB.
Lalu laga kedua semifinal Thailand versus di Vietnam juga digelar di tempat dan waktu yang sama, tetapi pada Minggu (26/12).