"Kontrak saya dengan PSSI sampai 31 Desember 2023. Jangan khawatir soal itu," ujar Shin dalam konferensi pers virtual sebelum pertandingan leg pertama final Piala AFF 2020 kontra Thailand, diikuti di Jakarta, Jumat.
Juru taktik asal Korea Selatan itu menyatakan bahwa belum ada niat dirinya untuk meninggalkan timnas Indonesia.
Baca juga: Kontrak pelatih Shin Tae-yong siap diperpanjang
Selain itu, belum ada pula keinginan dari PSSI untuk memutus kontrak Shin di tengah jalan.
"Tak ada pengunduran diri maupun pemecatan. Lagipula, hal-hal seperti itu tidak akan terjadi tanpa adanya kesepakatan dari kedua belah pihak," kata Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong dikontrak oleh PSSI selama empat tahun dan bertugas menangani timnas U-18/U-19, U-22/U-23 dan senior.
Sejauh ini, prestasi terbaik Shin bersama timnas adalah membawa Indonesia ke Kualifikasi Piala Asia 2023 dan final Piala AFF 2020.
Baca juga: Tanpa Pratama Arhan kontra Thailand, ini komentar Shin Tae-yong
Sebelumnya, Menpora Zainudin Amali juga sempat berbicara soal kontrak Shin. Dia menjamin kontrak pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu aman dan bisa saja diperpanjang apapun prestasi Indonesia di Piala AFF 2020.
Di Piala AFF 2020, Indonesia menyisakan leg terakhir pada babak final melawan Thailand yang dilaksanakan pada Sabtu (1/1) di Stadion Nasional, Singapura, mulai pukul 19.30 WIB atau 20.30 waktu setempat.
Karena kalah 0-4 pada leg pertama, Indonesia harus menang dengan selisih minimal lima gol pada leg kedua untuk menjadi juara atau unggul setidak-tidaknya empat gol untuk memaksakan pertandingan ke babak tambahan dan, jika diperlukan, adu penalti.
Sebelumnya, Menpora Zainudin Amali juga sempat berbicara soal kontrak Shin. Dia menjamin kontrak pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu aman dan bisa saja diperpanjang apapun prestasi Indonesia di Piala AFF 2020.
Di Piala AFF 2020, Indonesia menyisakan leg terakhir pada babak final melawan Thailand yang dilaksanakan pada Sabtu (1/1) di Stadion Nasional, Singapura, mulai pukul 19.30 WIB atau 20.30 waktu setempat.
Karena kalah 0-4 pada leg pertama, Indonesia harus menang dengan selisih minimal lima gol pada leg kedua untuk menjadi juara atau unggul setidak-tidaknya empat gol untuk memaksakan pertandingan ke babak tambahan dan, jika diperlukan, adu penalti.