Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat mendapatkan penghargaan dari Kementerian Kesehatan RI sebagai kabupaten terbaik untuk Tes, Lacak dan Isolasi terbaik tingkat kabupaten /kota dalam pencegahan dan penanganan COVID-19.
"Kita bersyukur karena usaha kita dalam melakukan pencegahan dan penanganan COVID-19 di Landak membuahkan hasil dengan penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan RI," kata Bupati Landak, Karolin Margret Natasa di Ngabang, Kamis.
Baca juga: 10 provinsi alami tren kenaikan kasus COVID-19
Dia mengatakan, penghargaan tersebut tentu bisa diraih berkat kerja keras dan kerjasama semua pihak terkait di Pemkab Landak. Untuk itu, dirinya menyampaikan terimakasih kepada semua tenaga kesehatan yang ada di Landak, termasuk pihak TNI/Polri dan pemerintah kecamatan dan desa yang sudah membantu proses tes, lacak dan isolasi bagi masyarakat selama pandemi COVID-19.
"Kami menjadikan tes, lacak dan isolasi dalam pencegahan dan penanganan COVID-19 ini sebagai prioritas utama selama masa pandemi agar masyarakat tidak banyak yang terpapar COVID-19. Bahkan, sampai sekarang saya meminta Dinas Kesehatan Landak dan jajaran di tingkat Puskesmas dan Pustu beserta pihak terkait lainnya untuk melaksanakan penelusuran dan tes COVID-19 dalam menyikapi setiap perubahan Zonasi Risiko di Kabupaten Landak," tuturnya.
Baca juga: Bupati Mempawah ingatkan perangkat daerah prioritaskan stunting
Selama pandemi, lanjutnya, seluruh Puskesmas di kecamatan diwajibkan melaksanakan testing dan tracing dengan menggunakan Rapid Diagnostic Test (RDT) maupun PCR.
Tidak hanya itu, Bupati Karolin juga meminta camat untuk terus berkoordinasi dengan pihak Puskesmas dalam memastikan tim vaksinasi dan tim testing dan tracing yang selalu ada ditempat.
"Kemudian Camat harus selalu berkoordinasi dengan Puskesmas untuk memastikan tim vaksinasi, tim testing dan tracing selalu ada. Perlu diketahui bahwa kedua tim ini berbeda, oleh sebab itu perawat juga harus bisa melakukan swab dan tidak harus menunggu dokter untuk melakukannya," tuturnya.
Baca juga: Kemenkominfo siapkan Strategi Komunikasi Publik Penanganan COVID-19
Selain itu, pihaknya juga mengefektifkan Posko PPKM di tingkat desa juga mengintensifkan penegakan 5M yakni menggunakan masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas serta melakukan penguatan terhadap 3T yakni testing, tracking dan treatment.
Berkat strategi tersebut, katanya, Pemkab Landak selalu bisa menekan kasus COVID-19 yang terjadi selama dua tahun terakhir ini.
"Dan kemarin, kita bersyukur, usaha dan kerja keras kita bersama bisa mendapatkan penghargaan dari Kementerian Kesehatan. Namun, saya tekankan, hal ini harus terus kita lakukan karena COVID-19 masih ada di sekitar kita," kata Karolin.
Baca juga: Kasus turun signifikan, Jepang puji penanganan COVID-19 di Indonesia
Sementara itu, Fungsional Epidemiolog Kesehatan Ahli Muda Inferm Kalbar, Sri Lestari mengatakan, Kabupaten Landak mendapatkan penghargaan dari Kemenkes RI bersama Kota Surabaya, Kabupaten Bandung, Kota Jakarta Timur, Kota Balikpapan, Kabupaten Bantul, Kabupaten Tanah Bumbun, Kabupaten Luwu Timur, Kota Mataram dan Kota Batam.
"Data bersumber dari Aplikasi SlLacak yang diakses pada 27 Oktober 2021. Periode yang dipakai selama 1 bulan terakhir yaitu 26 September 2021 hingga 26 Oktober 2021," tuturnya.
Baca juga: Akses umrah dibuka karena penanganan COVID di Indonesia semakin baik
Ada pun, indikator yang digunakan dalam menilai kabupaten/kota dalam kegiatan Tes, Lacak dan Isolasi adalah Rasio KE per-KK, persentase kasus konfirmasi dilacak kontak eratnya, persentase kontak erat selesai pemantauan, persentase kontak erat diperiksa pemeriksaan entry dan exit test konsistensi pengisian aplikasi SiLacak.
"Skoring dilakukan dengan menjumlah skor dari setiap kriteria indikator Tes, Lacak, dan Isolasi. Sehingga mendapatkan daftar 10 kabupaten/kota dengan skor tertinggi seperti yang terlampir di atas," katanya.