Pontianak (ANTARA) - Peringatan Hari Kartini kemarin menjadi momen terindah bagi Annisa Maharani Nasran, Founder Kampung Literasi Selamat (Kalise), binaan PLN Kalbar, berhasil meraih predikat juara pertama sekaligus terbaik dalam ajang lomba perpustakaan se-Kota Pontianak. Peringkat kedua diraih Kampung Literasi Bank Sampah Rosella, yang juga merupakan binaan PLN Kalbar.
"Kalise menjadi binaan program TJSL PLN sejak Bulan Desember tahun 2019 lalu. Sejak dibina oleh PLN Kalbar, Kalise jauh lebih maju dan terus berkembang," ungkap Annisa.
Dikatakannya, perpustakaan ini merupakan bagian dari indikator baca tulis Kalise. Dengan menjadi juara pertama se-Kota Pontianak, selanjutnya Kalise akan menjadi perwakilan pada ajang yang sama ditingkat provinsi.
Lebih lanjut dijelaskannya,
Keberadaan Kalise secara umum merupakan gambaran literasi apa saja yang ada di kota Pontianak.
"Selain berusaha meningkatkan literasi di kota Pontianak, kami juga berusaha untuk melestarikan kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat, agar kota Pontianak kedepannya dapat menjadi percontohan bagi kota-kota lain di Kalimantan Barat," jelas Annisa.
Selain baca tulis, Kalise juga mengembangkan seni budaya, kuliner khas daerah, pendidikan, kesehatan, agama, dan ekonomi kreatif.
"Untuk perpustakaan Kalise sendiri, ada 3.500 koleksi buku. Karena Pemustaka lebih didominasi oleh usia anak sekolah, maka koleksi buku bacaan banyak berupa cerita anak dan buku pelajaran. Sementara untuk remaja dan Ibu-ibu rumah tangga ada ensiklopedia, buku seputar kuliner, budi daya, keterampilan, seni budaya, dan juga buku-buku keagamaan," tutur Annisa.
Diakuinya, minat baca masyarakat dilingkungan Kalise cukup tinggi, rata-rata tiap bulan sekitar 150 hingga 200 pengunjung. Sementara data peminjaman buku perbulan antara 40 hingga 50 judul buku.
Untuk meningkatkan minat baca serta keberadaan perpustakaan, Kalise melakukan berbagai program, antara lain :
- Sepeda literasi, yakni layanan antar jemput buku bacaan, sebagai upaya mobilisasi untuk lebih menjangkau pemustaka.
- Galon baca. Program ini memodifikasi pemanfaatan sampah rumah tangga menjadi rak penyimpanan buku yang ditempatkan di fasilitas umum, seperti warung, pos ronda, pos yandu, dan lain-lain.
- Cafe Book. Agar pemustaka tidak bosan, Kalise membuat tempat nongkrong sederhana agar Pemustaka dapat bersantai sambil membaca buku. Hal ini terinspirasi dari budaya 'ngopi' warga Pontianak.
- Sosialisasi perpustakaan (FBI in your Eyes). Melalui program ini, Relawan Kalise turun ke Pusat-pusat keramaian untuk lebih mempopulerkan keberadaan perpustakaan.
- Produksi Dapur Baca (Prodaba). Inovasi penambahan buku perpustakaan dengan memanfaatkan kreativitas dan kemampuan menulis Pustakawan dan Pemustaka, sehingga koleksi buku yang dimiliki Kalise dapat terus bertambah dan lebih variatif.
"Kedepannya kami berharap bersama PLN Kalbar, Kalise bisa menjadi kampung percontohan yang dapat memotivasi daerah lainnya untuk mengembangkan potensi masing-masing. Dan berharap dapat mewakili kota Pontianak ke ajang yang lebih tinggi lagi, yakni lomba tingkat nasional," pungkas Annisa.
Hal senada juga diungkap Sulviawati, founder Kampung Literasi Bank Sampah yang beralamat di Jalan Selat Sumba , Kecamatan Pontianak Utara. Diakuinya, peran PLN Kalbar lewat program TJSL sangat membantu dalam mengembangkan Kampung Literasi Bank Sampah yang dikelolanya selama ini.
"Keberadaan perpustakaan yang kami kelola selama ini tidak terlepas dari peran PLN Kalbar, sehingga pusat kegiatan literasi masyarakat di Kecamatan Pontianak Utara ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar," kata Sulviawati.
Secara terpisah, General Manager PLN Kalbar, Ari Dartomo, mengungkapkan bahwa lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli pihaknya berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat.
"Melalui program TJSL PLN Peduli, kami berharap dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat khususnya yang menyangkut pemberdayaan masyarakat agar kualitas hidup mereka dapat terus ditingkatkan," pungkas Ari.