Pontianak (ANTARA) - Penggagas Ekowisata Telok Berdiri di Desa Sungai Kupah, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Rudi Hartono berhasil meraih penghargaan Kalpataru 2022 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Alhamdulillah, kami bersyukur tidak menyangka saya pemuda Desa Sungai Kupah dapat penghargaan Kalpataru 2022 ini. Hal ini diumumkan dan surat penghargaan telah disampaikan kepada Gubernur Kalbar. Penganugerahan Kalpataru 2022 direncanakan pada awal bulan Juni 2022 secara faktual," katana saat dihubungi di Kubu Raya dari Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa penghargaan Kalpataru merupakan penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan yang diberikan pemerintah kepada baik individu maupun kelompok yang dinilai berjasa dalam merintis, mengabdi, menyelamatkan, dan membina perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan.
"Penghargaan Kalpataru memiliki empat kategori yaitu diberikan kepada tiga orang untuk kategori perintis lingkungan, dua orang untuk kategori pengabdi lingkungan, tiga orang untuk penyelamat lingkungan dan dua orang pembina lingkungan. Saya sendiri mendapat penghargaan di kategori perintis lingkungan," kata dia.
Ia mengatakan pencapaian yang ada tidak terlepas dari kerja keras pemuda Desa Sungai Kupah lainnya yang berjuang bersamanya menjaga alam melalui reboisasi mangrove dan lingkungan serta pengelolaan limbah sampah sabut kelapa menjadi media tanam.
"Kami juga mengucapkan ribuan terima kasih kepada Pemerintahan Desa Sungai Kupah, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Pemerintah Provinsi Kalbar serta semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada kami. Sehingga kami dapat konsisten untuk menjaga alam dan lingkungan ini hingga sekarang," katanya.
Ia berharap dengan penghargaan Kalpataru tersebut dapat membuat semangat dan percontohan untuk pemuda-pemuda desa sehingga semakin semangat untuk menjaga alam ini melalui penanaman mangrove serta pemanfaatan limbah sampah menjadi rupiah. Dengan hal itu juga dapat menambah lowongan pekerjaan bagi pemuda dan masyarakat yang ada di desa.
"Program ke depan kami akan mengembangkan limbah sampah plastik untuk dijadikan paving blok karena limbah sampah plastik ini sangat banyak di sepanjang pesisir pantai Muara Desa Sungai Kupah. Kemudian kami akan mengoptimalkan tempat pembibitan mangrove, pembuatan polibag dari anyaman, pengolahan limbah sabut kelapa menjadi paving blok serta penanaman mangrove secara digital," kata Rudi Hartono. .
Kawasan ekowisata Telok Berdiri di Sungai Kupah, Kubu Raya berada di pesisir barat Pulau Kalimantan yang berhadapan langsung dengan Laut Cina Selatan.
Kawasan ini merupakan salah satu program pemerintah untuk masyarakat pesisir melalui ekowisata mangrove. Kawasan Hutan Mangrove di Ekowisata Telok Berdiri memiliki luas total 15 hektare yang berfungsi untuk penahan abrasi dan ombak serta digunakan untuk perkembangbiakan ikan.