Pontianak (ANTARA) - Bupati Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar), Satono mengajak masyarakat untuk bisa melakukan budi daya berbagai jenis tanaman pangan dan hortikultura sebagai langkah memenuhi kebutuhan dan antisipasi krisis pangan.
"Dunia sekarang ini sedang terancam krisis pangan. Beras, kebutuhan pokok bagi masyarakat harus terjaga begitu jenis hortikultura," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Selasa.
Satono mengatakan Kabupaten Sambas merupakan salah satu daerah dengan jumlah penduduk nomor dua terbesar setelah Kota Pontianak, sehingga memiliki potensi untuk menjadi penyumbang lumbung padi terbesar di Kalimantan Barat. Tentunya dalam hal ini diharapkan peran serta dari masyarakat.
"Hari ini Sambas cukup bagus, menyumbang pangan 25 persen di Kalimantan Barat. Artinya seperempat kebutuhan pangan beras di Kalimantan Barat ini dipenuhi oleh Sambas dan itu terus kita tingkatkan pertahankan. Masyarakat harus andil dalam menjaga stabilitas pangan," jelas dia.
Termasuk, kata dia, di daerah yang memang potensi perkebunan seperti sawit, harus juga tidak lupa untuk menanam tanaman pangan dan hortikultura. Ia mencontohkan seperti di Kecamatan Subah. Apalagi memang daerah itu cocok untuk tanaman hortikultura.
"Subah ini daerah sawit, perkebunan sawit luar biasa, tapi saya ingatkan selain sawit sektor lain juga harus diperhatikan hortikultura, pangan," ujarnya.
Ia ingin masyarakat Kecamatan Subah memanfaatkan lahan untuk menanam tanaman yang menjadi kebutuhan pokok. Mengingat ke depannya Kecamatan Subah diharapkan menjadi salah satu kecamatan yang mampu membendung terjadinya peningkatan harga kebutuhan pokok.
"Sayur mayur dan lain sebagainya tanam lah, karena tanah Subah ini subur. Jangan sampai orang Subah beli cabai Singkawang. Bayam, tomat, terong jangan beli terus, karena Subah ini sebagai salah satu kecamatan yang cukup baik, sehingga pangan hortikultura kita tidak inflasi," katanya.