Sintang, Kalbar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang, Provinsi Kalimantan Barat, meminta Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dapat berperan dan berkontribusi lebih aktif dengan membantu pemerintah daerah khususnya dalam mengendalikan angka inflasi.
"Saya berharap KAHMI dapat memberikan ide-ide terbaik dalam mengatasi inflasi," kata Bupati Sintang Jarot Winarno usai Musyawarah Daerah (Musda) III KAHMI di Sintang, Kalimantan Barat, Senin.
Menurut dia, salah satu pertimbangannya meminta KAHMI membantu pemerintah daerah, karena pengurus organisasi tersebut terdiri atas berbagai latar belakang profesi dan bidang ilmu seperti pengurus partai politik, aparatur sipil negara, akademisi, swasta, hingga pengusaha.
Jarot mengatakan Pemkab Sintang memerlukan masukan dan ide-ide cemerlang dalam upaya membangun daerah agar lebih baik dan cepat lagi, terlebih lagi dalam mengendalikan inflasi yang kemungkinan akan meningkat dalam beberapa waktu ke depan ini.
"Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dan perlu dukungan termasuk masukan dan ide-ide cemerlang dari semua pihak termasuk organisasi KAHMI ini," ucapnya.
Dia menyebutkan tingkat inflasi di Kabupaten Sintang saat ini sudah menyentuh 7,36 persen secara tahunan (year on year/yoy) dan diperkirakan pada Oktober 2022 bisa menembus 10 persen, sehingga hal tersebut perlu diwaspadai dan peran semua pihak untuk mengatasi inflasi tersebut.
"Banyak negara kini mengalami resesi ekonomi, namun tidak di Indonesia, sehingga perlu kita waspadai dan jaga secara bersama-sama," kata Jarot.
Dia pun berpesan agar kader-kader KAHMI memberikan kontribusi untuk membantu pembangunan khususnya di daerah Sintang.
Baca juga: Sintang tekan inflasi dengan budidaya ikan baung
Baca juga: Inflasi Kota Singkawang tertinggi se-Kalimantan per Oktober 2020
Baca juga: BI: Inflasi Kalbar dampak kenaikan kelompok makanan