Pontianak (ANTARA) - Lakukan berbagai upaya transformasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan, PLN UID Kalbar berhasil mencatat kenaikan pendapatan sebesar 11,97 persen (YoY). Kenaikan pendapatan tersebut dipicu dengan adanya peningkatan penggunaan energi listrik oleh pelanggan sejalan dengan semakin kondusifnya keandalan pasokan listrik.
"Upaya transformasi layanan ini tentunya menjadi fokus utama kami agar pelanggan dapat menikmati listrik dengan aman dan nyaman. Jika kualitas listrik membaik, maka pelanggan dapat beraktivitas dengan baik sehingga pemakaian energi listriknya pun semakin meningkat," ungkap Mochamad Soffin Hadi, General Manager PLN UID Kalbar.
Ia merinci, pada Bulan Desember tahun 2021 lalu, pendapatan secara komulatif tercatat sebesar Rp3.102.227.083.864 sementara hingga Desember 2023, pihaknya berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp3.473.571.510.261
"Secara komulatif, kenaikan pendapatan kami di tahun 2022 sebesar Rp371.344.426.397 atau naik sebesar 11,97 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu," tutur Soffin.
Diakuinya, sepanjang tahun 2022 juga terjadi kenaikan pada sisi VA tersambung, yakni sebesar 33,57 persen, dimana VA tersambung pada tahun lalu sebesar 139.678.820 VA, sementara pada tahun 2022 sebesar 186.575.830 VA.
"Semakin meningkatnya perekonomian di Kalimantan Barat tentunya berimbas pada peningkatan kebutuhan listrik masyarakat, khususnya disektor bisnis dan dunia usaha. Kenaikan kebutuhan listrik masyarakat sebesar 33,57 persen ini sebagai indikator semakin meningkatnya perekonomian di Kalimantan Barat," ujar Soffin.
Lebih lanjut Soffin menegaskan bahwa pihaknya terus berkomitmen untuk mendapatkan kualitas pelayanan kelistrikan, mulai dari hulu hingga ke hilir. Menghadirkan listrik yang andal dengan kualitas terbaik. Ia juga berharap partisipasi masyarakat dalam menjaga keandalan pasokan listrik, peduli terhadap keselamatan ketenagalistrikan dilingkungan masing-masing.
"Kami berharap, listrik menjadi bagian penting dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat, sekaligus menjadi pendorong utama meningkatkan ekonomi masyarakat di Kalimantan Barat," tutup Soffin.