Pontianak (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Perwakilan Kalimantan Barat bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyosialisasikan minyak makan merah di Kalbar dengan menghadirkan narasumber dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS).
"Kegiatan ini dihadirkan untuk mengenalkan minyak makan merah kepada masyarakat luas karena produk ini mempunyai manfaat yang luar biasa dengan harga yang cukup kompetitif," ujar Kepala Perwakilan Kemenkeu Satu Kalbar, Kukuh Sumardono Basuki di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa dengan kegiatan tersebut juga salah satu upaya mendorong penguatan UMKM dan menyosialisasikan kebijakan Kemenkeu khususnya di Kalbar.
"Bentuk kegiatannya selain sosialisasi minyak makan merah juga ada lomba masak Kemenkeu satu dengan dihadiri oleh para pejabat dan pegawai dari Kemenkeu satu Kalbar, pejabat BPDPKS, PPKS dan juga para pelaku usaha UMKM di Kalbar," katanya.
Sementara itu peneliti dari PPKS, Edy Mulyono menyampaikan bahwa minyak makan merah memiliki manfaat yang lengkap.
"Minyak makan merah memiliki komposisi fitonutrien yang sangat lengkap antara lain mengandung vitamin E, Provitamin A dan skualena yang bermanfaat untuk memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan Indonesia, potensi besar sebagai anti stunting dan sebagai alternatif minyak goreng sehat," papar dia.
Menurutnya, mengacu pada kandungan nutrisi bahwa minyak makan merah itu bersifat kardioprotektif dan menurunkan risiko stroke, anti kanker, antidiabetes dan neuroprotektif.
"Artinya, penggunaan minyak makan merah sangat baik dan ini sangat potensial dikembangkan. Apalagi Kalbar merupakan sentra sawit di Indonesia, bahan bakunya melimpah," papar dia.
Selain sosialisasi dan lomba, dalam kesempatan itu juga dilakukan demo masak oleh Chef Riall Arief -Masterchef season 5 Indonesia dan Chef Mohamad Ismail- Executive Chef of Ibis Hotel dengan menyajikan makanan dengan menggunakan minyak makan merah yaitu nasi gurih dan sate maranggi.