Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalbar melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) memberikan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang dinilai berprestasi dalam mengendalikan kecelakaan kerja di perusahaannya sehingga zero accident atau nol kecelakaan.
"Pemberian penghargaan bagian dari rangkaian kegiatan Puncak Peringatan Bulan K3 Nasional Tahun 2023 daerah Kalbar yang telah sukses digelar. Penghargaan diberikan kepada perusahaan yang berprestasi mengendalikan kecelakaan kerja di perusahaannya," ujar Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalbar, Manto di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa penghargaan yang diberikan juga dalam rangka mendorong budaya K3 di tempat kerja serta penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
"Ada tiga kategori yakni zero accident, pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS, COVID-19," papar dia.
Manto menilai perusahaan yang mampu menghadirkan nol kecelakaan seperti yang bergerak di sektor perkebunan. Perusahaan berpartisipasi aktif menunjukkan kinerja mereka dalam penerapan K3.
Ia mencontohkan salah satu perusahaan sawit, yakni PT Grand Utama Mandiri (PT GUM) yang menerima penghargaan K3 di mana perusahaan sawit berlokasi di Kabupaten Sekadau itu menunjukkan kinerja (K3) yang baik.
"Saya mengapresiasi perusahaan yang berkomitmen mengimplementasikan K3 untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pekerja. Sejauh ini, implementasi K3 dari tahun ke tahun semakin baik. Terlebih pascapandemi, banyak perusahaan yang masih menerapkan protokol COVI-19," katanya.
Di tingkat nasional, pihaknya melihat perusahaan-perusahaan di Kalbar relatif baik dalam penerapan K3. Dia berpesan kepada semua perusahaan untuk konsisten melaksanakan K3 karena setiap pekerjaan memiliki risiko, mulai dari risiko yang rendah maupun yang tinggi.
"Mari terus kita tingkatkan dan konsisten dalam melaksanakan K3," jelas dia.
Terkait perusahaan perkebunan terutama anggota GAPKI Kalbar yang menerima penghargaan dalam kesempatan tersebut adalah PT Permata Lestari Jaya, PT Aditya Agroindo, PT lahan Agro Inti Ketapang, PT Bumi Pratama Khatulistiwa, PT Global Kalimantan Makmur, PT Grand Utama Mandiri, dan PT Mitra Inti Sejati.