Pontianak (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat menggelar Gerakan Pangan Murah pada Kamis yang menghadirkan 1.000 paket bahan pokok untuk masyarakat Kota Pontianak dan sekitarnya sebagai upaya untuk mengendalikan laju inflasi.
"Hadirnya Gerakan Pangan Murah ini menjadi solusi terhadap pengendalian inflasi daerah. Kita tahun momen hari besar keagamaan kebutuhan produk pangan meningkat dan hal itu mendorong harga bisa naik. Untuk itu agar harga terkendali kegiatan ini bisa menekan kenaikan harga," ujar Pelaksana Harian Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar, Iskandar Mirza di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan dari 1.000 paket untuk warga tersebut terdapat delapan komoditas pangan disiapkan. Soal harga yang dijual kepada masyarakat tentu di bawah harga pasar.
"Harga di Gerakan Pangan Murah ini di bawah pasar karena langsung dari distributor. Apalagi dalam hal ini juga kami melibatkan perusahaan dari BUMN di bidang pangan terlibat seperti Bulog," papar dia.
Terpenting juga, menurutnya, dengan Gelar Pangan Murah akses masyarakat untuk mendapatkan produk pangan murah lebih dekat karena berada di tengah lingkungan masyarakat sendiri bukan di pasar.
"Semoga hal ini berdampak luas sebagaimana tujuan dan harapan. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah terlibat dalam menyukseskan kegiatan ini," ucap dia.
Dalam Gerakan Pasar Murah untuk harga beras premium hanya Rp10.000/kg, gula pasir Rp12.000/kg, minyak goreng Rp16.000/liter, bawang merah Rp12.000/0,5 kg, bawang putih Rp10.000/0,5 kg, telur ayam Rp27.000/kg, daging ayam Rp22.000/kg dan daging kerbau Rp80.000/kg.
Terkait inflasi data BPS, Kalbar mengalami inflasi year-on-year (yoy) sebesar 5,06 persen pada Maret 2023. Terdapat 3 kota IHK di Kalbar yang diukur untuk inflasi yakni Kota Pontianak, Singkawang dan Sintang.
Gerakan Pangan Murah hadirkan 1.000 paket kendalikan inflasi di Kalbar
Kamis, 13 April 2023 14:33 WIB