Pontianak (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Pontianak, Zulfydar Zaidar Mochtar menilai pendidikan politik di negara demokrasi seperti Indonesia ini sudah selayaknya dimulai dan digencarkan sejak dini karena keputusan dalam berbangsa dan bernegara tidak terlepas dari hasil politik.
"Pendidikan politik itu luas cakupan dan bentuknya. Namun benang merahnya adalah bagaimana semua elemen masyarakat termasuk anak muda paham bahwa kita tidak terlepas dari kebijakan hasil politik," ujar Zulfydar di Pontianak, Minggu.
Menurutnya pemerintah baik eksekutif yang di dalamnya ada kepala daerah hingga presiden maupun legislatif adalah hasil aktivitas politik. Masyarakat itu sendiri yang memilih posisinya memberikan amanah agar keputusan politik saat di pemerintahan bisa menjawab persoalan dan memberikan solusi.
"Terpenting kebijakan yang dirasakan masyarakat dapat diterima dan dirasakan masyarakat. Kalau ada kontra tentu kritikan atau tindakan harus bersifat membangun," ucap dia.
Menurutnya, sosok anggota dewan maupun kepala daerah secara pribadi penting memberikan teladan kepada masyarakat dalam berpolitik. Hal itu secara tidak langsung juga memberikan pendidikan politik yang mudah diterima dan diapresiasi masyarakat.
"Pendidikan dengan teladan penting. Jadi pelaku politik penting memberikan teladan dalam berpolitik. Sehingga masyarakat tidak apatis. Apalagi anak muda saat ini kritis dan mudah mencari informasi dalam banyak hal. Jika teladan politik baik bisa menjadi dan mendorong mereka ikut berpartisipasi dalam agenda politik yang mensejahterakan," katanya.
Ia terus mengajak semua pihak bersama membangun perpolitikan yang santun, damai dan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, bangsa dan negara.
"Semua elemen bersatu padu membangun negara ini dengan peran dan kapasitas masing - masing. Indonesia kuat dengan peran semua pihak," ucapnya.
DPRD Pontianak: Pendidikan politik dimulai sejak dini
Minggu, 30 April 2023 17:04 WIB