Pontianak (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Alifudin saat menjadi pembicara kegiatan Workshop Parenting 1001 Cara Bicara dan Workshop se Kalimantan Barat Upgrade Tentang Kita mengatakan dalam upaya penurunan stunting pondasi utamanya ada di keluarga.
"Apabila keluarga di Indonesia dalam keadaan baik maka stunting tidak bakal terjadi," kata Alifudin di Pontianak, Minggu.
Menurut dia, kegiatan itu sangat penting dalam upaya meningkatkan ketahanan keluarga dengan melibatkan kader Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Remaja Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R). Dalam kegiatan ini remaja bisa belajar bersama tentang pembinaan ketahanan remaja dan pembangunan keluarga.
Sebanyak 113 peserta mengikuti kegiatan workhsop parenting 1001 cara bicara dan workshop provinsi upgrade tentang kita yang di gelar Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalbar di aula pertemuan Kantor Perwakilan BKKBN Kalbar yang dilaksanakan selama tiga hari. Dimulai pada 5 Mei dan berakhir di 7 Mei 2023.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat. Bisa menambah pengetahuan dan keahlian. Utamanya bagaimana cara kita untuk menghadapi anak dan remaja. Semua perlu strategi. Kalau saya dalam penangan nya mesti menghadirkan dengan rasa cinta,” ujar Alifudin.
Ia melanjutkan dalam penanganan pada anak dan remaja. Tak bisa dilakukan dengan cara-cara orang dewasa. Dalam upaya penyampaikan nya juga mesti dengan bahasa mereka. Sebagai contoh memberi pemahaman anak umur lima tahun pastinya berbeda dengan penyampaian anak sepuluh tahun.
"Kegiatan ini sangat efektif dan baik bagi para peserta," imbuh Alifudin.
Di tempat sama, Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar Pintauli Romangasi Siregar mengatakan kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari. Bertempat di BKKBN Kalbar dengan tujuan untuk mengakrabkan lingkungan kantor dengan orang-orang di dalamnya.
Peserta nya para remaja dan para kader bina keluarga remaja di lima kabupaten kota. Ia berharap dari kegiatan ini bisa dilakukan di kabupaten kota di Kalbar. Sehingga kegiatannya berjenjang. Agar bisa dilaksanakan hingga tingkat daerah. Pertama perlu mencari fasilitatornya. Caranya bisa dijalankan oleh OPD KB di daerah. Sebab jika hanya mengandalkan BKKBN agak berat karena keterbatasan anggaran yang dimiliki.
Pinta melanjutkan, peran BKR dalam penanganan pergerakan remaja tataran nya sampai ke lini desa. Di kegiatan ini, sebenarnya juga sebagai persiapan para remaja mencegah stunting dari hulu. Para kader BKR diminta dia juga mesti memahami dunia remaja. Termasuk dalam berkomunikasi, kader BKR mesti mendalami kebiasaan para remaja. “Makanya di sini kader BKR dan remaja PIK R kami kumpulkan,” ujarnya.
Ia ingin para orang tua mampu berkomunikasi dengan remaja. Ketika berkomunikasi dengan remaja, para orang tua hendaknya bisa memposisikan diri hidup di zaman para remaja. Dengan begitu para orang tua akan paham seperti apa pergaulan anak remaja saat ini.
Pinta menambahkan, jika dikaitkan dengan penanganan stunting, tentunya sangat efektif. Sebab dalam materi nya juga memberikan pemahaman bagaimana anak dan remaja memahami gizi dan nutrisi.
"Bila para remaja sudah paham sejak sekarang. Pastinya, ketika para remaja menjadi orang tua, persoalan asupan gizi dan nutrisi sudah dipahami," tutur Pinta.
Pondasi utama menurunkan stunting ada di keluarga
Minggu, 7 Mei 2023 7:59 WIB