Singkawang (ANTARA) - Penata Kependudukan dan KB Ahli Muda BKKBN Kalimantan Barat, Elsi mengatakan dalam upaya keberhasilan pelaksanaan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI di 2023 ini telah menargetkan 5.419 remaja Indonesia umur 15-19 tahun harus terpapar edukasi gizi dan pencegahan anemia (kurang darah).
Sementara ujar Elsi, untuk di Kalbar khususnya Kota Singkawang di targetkan sebanyak 222 orang remaja harus telah terpapar edukasi gizi dan pencegahan anemia.
"Kegiatan wordshop tentang kita bagi pengelola PIK - Remaja tingkat provinsi di Singkawang ini merupakan subtansi dari salah satu meteri pemilihan Duta Genre Kota Singkawang. Dimana wordshop ini diisi dengan beberapa materi pengetahuan bagi para peserta yang berasa dari PIK - Remaja se Kota Singkawang," kata Elsi saat hadir di wordshop tersebut di Singkawang, Kamis.
Elsi yang juga sebagai penanggung jawab program Ketahanan Remaja BKKBN Kalbar mengatakan, kepada para peserta wordshop ini di berita berupa pengetahuan dengan menampilkan beberapa materi atau topik menyangkut edukasi gizi dan pencegahan anemia.
"Ada 13 topik yang kami berikan yaitu aku dan tubuhku, Gizi dan rentang hidup manusia, Cintai dirimu sendiri, Pahami label makanan, Lihat lebih dekat, Pastikan kamu tahu kandungan apa saja yang kamu makan, Anemia pada remaja, Cegah stunting, Lihat sekitar, apa yang terjadi, Suarakan hakmu, Pembangun lingkungan yang mendukung, Pelibatan remaja yang bermakna, Teknik fasilitas dan Rencana aksi. Dan dari 13 topik ini ada tujuh topik yang seluruh peserta harus terpapar dan memahaminya," kata Elsi.
Ia mengatakan indokator keberhasilan edukasi ini terhadap para remaja yaitu terjadinya tiga perubahan prilaku remaja usia 15-19 tahun. Tiga perubahan prilaku itu diantaranya remaja mau mengkonsumsi tablet tambah darah, makan sehat dengan konsep isi piringku dan kebiasaan baik dalam mengkonsumsi makanan kemasan dengan scen barkode melalu aplikasi health heroes nutrihunt.
"Itu sebenarnya output dari kegiatan edukasi ini," imbuh Elsi.
Di Singkawang ujarnya lagi dalam tiga tahun terakhir ini telah terbentuk 32 lokasi khusus (lokus) PIK Remaja. Hingga saat ini ke 32 lokus itu masih terus berjalan dan mendapat binaan dari BKKBN Kalbar. Kemudian sebagai apresiasi maka BKKBN mengelar audisi Duta Genre yang nantinya akan menjadi role model para remaja Kota Singkawang menuju remaja yang sehat, kuat dan tangguh.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Forum Genre Kalbar, Fahrizi Athala Kurniawan menambahkan nantinya para Duta Genre Kota Singkawang yang saat ini menjadi peserta wordshop ini akan banyak melakukan berbagai tugas terutama untuk menyampaikan, menyebar luaskan dan mengedukasi para remaja lain tentang gizi dan pencegahan anemia.
"Dan kami forum Genre ini di harapkan bisa menyampaikan edukasi di kalangan remaja lainnya terkait modul gizi dan anemia, tentang kita yang isinya kesiapan remaja untuk merencanakan kehidupan masa depan nya dengan baik. Tapi untuk itu remaja yang tergabung dalam forum Genre ini harus lebih memahami itu gizi dan pencegahan anemia, tentang kita dan juga apa itu lima transisi kehidupan.
"Lima transisi kehidupan yang harus di pahami yaitu mengerti bagaimana pola hidup sehat, berpendidikan, memiliki pekerjaan, berkeluarga yang baik dan bagaimana bisa bersosialisasi di tengah masyarakat. Ini penting di ketahui dan di terapkan dalam kehidupan mereka sendiri dengan baik, karena mereka akan menjadi cermin atau role model bagi remaja lain," pungkas Fahrizi.