Surabaya (ANTARA) - Penyerang Tim Nasional (Timnas) Indonesia Dendy Sulistyawan memuji kondisi Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) dan Lapangan Thor Surabaya yang dinilainya cukup bagus setelah direnovasi.
"Stadion GBT luar biasa, cukup bagus, dan dapat menunjang dengan apa yang kami inginkan," kata pemain Bhayangkara FC tersebut dalam keterangannya, di Surabaya, Jumat.
Begitu pula dengan lokasi latihan di Lapangan Thor Surabaya yang juga dinilai memiliki kondisi yang bagus termasuk kondisi rumput karena pergerakan bola lancar dan tidak tersendat.
"Lapangan latihan yang kami gunakan juga bagus, aliran bola juga bagus tidak tersendat-sendat," katanya.
Sebagai orang yang lahir di Lamongan, Jawa Timur, dirinya tidak kaget saat berlatih dengan kondisi cuaca di Surabaya karena hampir mirip.
"Untuk cuaca di Surabaya tahu sendiri kan cukup panas. Tidak terlalu berbeda dengan tempat kelahiran saya di Lamongan karena jaraknya tidak terlalu jauh," tutur pesepak bola yang memiliki tinggi 176 centimeter tersebut.
Baca juga: Lionel Messi masuk skuad pemain Argentina yang akan ke Jakarta
Meskipun begitu, pemain kelahiran Oktober 1996 tersebut bersyukur terpilih sebagai salah satu pemain yang membela Timnas Indonesia pada FIFA Matchday karena akan mendapat pengalaman luar biasa saat melawan Palestina, terlebih melawan Argentina yang notabene sebagai juara Piala Dunia.
"Pastinya Alhamdulillah, masih dipercaya oleh Coach Shin (Tae-yong) untuk FIFA Matchday bulan ini (Juni) dan saat lawan Argentina besok. Pastinya akan mendapat pengalaman luar biasa, melawan tim yang baru saja juara dunia. Jadi harus cari pengalaman dan belajar lagi mengenai sepak bola agar bisa lebih berkembang lagi," ujar Dendy.
Dalam pemusatan latihan hingga hari keempat, pada Kamis (8/6) sore, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong sudah terlihat memimpin anak asuhnya yang masih dihadiri oleh 15 pemain yaitu Syahrul Trisna, Andy Setyo, Dimas Drajad, Dendy Sulistyawan, Fachruddin Aryanto, Sandy Walsh, Ivar Jenner, dan Rafael Struick.
Kemudian, Edo Febriansyah, Ricky Kambuaya, Rachmat Irianto, Marc Klok, Marselino Ferdinan, Ernando Ari, dan Stefano Lilipaly.