Kapuas Hulu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat siap mempromosikan potensi wisata kawasan perbatasan Indonesia dan Malaysia seperti Wisata Pemandian Batu Ancau, Desa Sungai Abau Kecamatan Batang Lupar.
"Saya yakin wisata itu berkembang dan kami akan bantu mempromosikannya di media," kata Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan di Batang Lupar Kapuas Hulu, Jumat.
Disampaikan Fransiskus, dalam pengembangan wisata Batu Ancau, pihak pengelolaan yaitu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) harus fokus pada pengelolaannya.
Menurut dia, kebersihan di kawasan wisata salah satu hal yang penting untuk kenyamanan dan keamanan para pengunjung.
"Kami mengapresiasi terobosan pihak Desa Sungai Abau, fokuslah dengan pengelolaan wisata," kata Fransiskus.
Menurut dia, apabila Wisata Pemandian Batu Abau tersebut dikelola dengan baik maka dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan desa.
Sementara itu, Kepala Desa Sungai Abau Kecamatan Batang Lupar Emanuel Badi menjelaskan pada Wisata Pemandian Batu Ancau tersebut pihaknya menyiapkan gazebo, pelampung dan bebek engkol yang bisa digunakan pengunjung.
Ia menyebutkan sejak Januari sampai dengan Juni 2023 tempat Wisata Pemandian Batu Ancau telah dikunjungi kurang lebih 2.000 wisatawan.
Bahkan, pengunjung dari Malaysia tercatat sebanyak 102 orang dan sangat diminati wisatawan lokal.
Untuk diketahui, tempat wisata yang dikelola oleh BUMDes Telaga Kumang Pegari Desa Sungai Abau sudah memiliki izin pendirian yang keluar pada bulan Januari 2023 dari Kementerian Hukum dan HAM.
"Kami membuat izin, agar pengelola tempat wisata bisa menarik retribusi kepada pengunjung," jelasnya.
Dia juga menyampaikan setiap pengunjung yang datang ke Wisata Pemandian Batu Ancau dikenakan tarif Rp10 ribu per orang dengan tarif parkir kendaraan roda dua Rp2 ribu dan kendaraan jenis mobil Rp5 ribu.
Dia berharap bantuan dari pemerintah daerah dalam pengembangan Wisata Pemandian Batu Ancau tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Desa Sungai Ancau.