Pontianak (ANTARA) - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Maulana Yasin mengatakan kondisi industri perbankan dari berbagai aspek terus mengalami tren tumbuh sejalan dengan pulihnya ekonomi pasca pandemi COVID-19.
"Untuk industri keuangan di Kalbar terutama perbankan saat ini alami tren tumbuh, seperti aset dan penyaluran kredit," ujarnya saat gelar temu media, di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan untuk aset perbankan di Kalbar dari data Triwulan I 2023 mencapai Rp111,644 triliun. Sedangkan di tahun sebelumnya di periode yang sama Rp100,684 triliun.
Kemudian untuk penyaluran kredit mencapai Rp67,660 triliun atau tumbuh 13,32 persen dari tahun sebelumnya di periode yang sama yakni Rp59,707 triliun.
"Untuk penyaluran kredit perbankan didominasi sektor penerima kredit bukan lapangan usaha, dengan andil sebesar 42,40 persen. Terkait kredit macet perbankan, saat ini semakin terkendali, untuk Triwulan I 2023 hanya sebesar 2.04 persen. Sedangkan di periode yang sama pada tahun sebelumnya kredit macet sebesar 2,42 persen," ujar dia lagi.
Sementara untuk dana pihak ketiga (DPK) di Kalbar mengalami penurunan meskipun tidak signifikan. Ia menyebutkan untuk DPK perbankan di Kalbar Triwulan I 2023 sebesar Rp73,088 triliun atau turun 0,99 persen dari tahun sebelumnya di periode yang sama yakni Rp73,156 triliun.
"Secara keseluruhan, perbankan di Kalbar dari berbagai aspek masih berjalan dalam kondisi baik. Tumbuh atau turun itu masih dalam batas kewajaran. Tentu kami terus memastikan agar industri keuangan di Kalbar dengan melibatkan para pihak dalam kondisi baik," ujar dia pula.
Industri perbankan di Kalbar terus alami tren tumbuh
Jumat, 23 Juni 2023 17:56 WIB