Pontianak (ANTARA) - Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat berdasarkan data Indeks Desa Membangun (IDM) 2023 dari total 122 desa saat ini telah tuntas dari status desa tertinggal dan sangat tertinggal.
"Bersyukur dari 122 desa yang tersebar di 17 kecamatan, Kabupaten Bengkayang sudah tuntas desa tertinggal dan sangat tertinggal. Atas capaian tersebut Bupati Bengkayang telah menerima penghargaan dari Gubernur Kalimantan Barat," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan Daerah Tertinggal Kabupaten Bengkayang Rudi Hartono saat dihubungi di Bengkayang, Sabtu.
Ia menyebutkan saat ini ada 51 desa status mandiri, 35 desa maju dan 36 desa berkembang. Ia mengatakan terkait IDM sendiri merupakan indeks komposit yang dibentuk dari berbagai indikator.
"Ada beberapa yang jadi bahan penilaian mulai dari indeks ketahanan sosial, ekonomi dan lingkungan," papar dia.
Ia juga mengurai tentang tujuan dari adanya IDM sendiri adalah dalam rangka mempermudah melakukan penilaian terkait status kemajuan dan kemandirian desa serta menyediakan data dan informasi dasar bagi pembangunan desa.
"Secara tak langsung, status kemajuan dan kemandirian desa digunakan sebagai ukuran pengklasifikasian desa baik dalam rangka menentukan intervensi baik anggaran, maupun kebijakan pembangunan desa," jelas dia.
Saat ini rata-rata IDM Bengkayang berada di angka 0,7656 atau di kategori desa maju. Sementara dari segi peringkat IDM di Kalimantan Barat berada di posisi tujuh dari 14 Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat.
"Jika dilihat dari skala nasional maka IDM Bengkayang berada peringkat di posisi ke-102. Hal ini tentu menjadi catatan positif. Hal ini tentunya tak terlepas dari berbagai arah pembangunan yang semakin maju dan dukungan dari semua pihak," jelas dia.