Surabaya (ANTARA) - Deputi Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud mengungkapkan, industri kelapa sawit Indonesia telah menyerap sebanyak 16,2 juta tenaga kerja langsung maupun tidak langsung pada 2022.
Indonesia juga telah memproduksi 52 juta ton minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) pada tahun yang sama, yang menjadikan Indonesia sebagai negara dengan industri kelapa sawit terbesar di dunia.
“Industri kelapa sawit Indonesia tetap menjadi nomor satu di dunia. Tahun 2022 Indonesia memproduksi sebesar 52 juta ton minyak kelapa sawit dengan menyerap tenaga kerja langsung maupun tidak langsung sebanyak 16,2 juta,” kata Musdhalifah dalam Pekan Riset Sawit Indonesia (PERISAI) 2023 di Surabaya, Jawa Timur, Rabu.
Dari total produksi tersebut, 40 persen produksi minyak kelapa sawit Indonesia digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik. Minyak kelapa sawit yang diolah menjadi produk makanan sebesar 19 persen, biodiesel 17 persen, dan produk oleokimia (oleochemical) sebesar 4 persen.
Oleokimia adalah bahan kimia apapun yang berasal dari lemak dan minyak. Contoh hasil olahan oleokimia ialah mentega, sabun, dan minyak goreng.
Sebanyak 60 persen produksi minyak kelapa sawit Indonesia diekspor dalam bentuk produk turunan.
Musdhalifah mencatat, total nilai ekspor sawit Indonesia sepanjang 2022 mencapai 29,66 miliar dolar AS atau mengambil porsi sekitar 10,2 persen dari total nilai ekspor Indonesia.
“Nilai ekspor ini merupakan salah satu yang terbesar, bahkan melampaui produk-produk mineral lainnya. Keberhasilan Indonesia membangun industri kelapa sawit telah membawa revolusi terhadap minyak nabati global,” jelasnya.
Industri kelapa sawit RI klaim serap 16,2 juta tenaga kerja
Rabu, 25 Oktober 2023 13:52 WIB