Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin mengatakan digitalisasi ekonomi dan keuangan syariah merupakan bagian dari teknologi transversal untuk melangkah menuju Indonesia Emas 2045.
"Teknologi transversal menjadi penggerak utama pertumbuhan global di masa depan," kata Wapres Ma’ruf saat menghadiri Pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-10, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis.
Ma'ruf, dalam keterangan melalui Sekretariat Wakil Presiden, mengatakan tanpa adanya inisiatif strategis untuk mempercepat implementasi teknologi transversal, Indonesia diperkirakan tidak akan optimal dalam pencapaian target Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2045.
Teknologi transversal, yaitu teknologi lintas sektor yang berdampak multi industri, merupakan prasyarat bagi seluruh sektor potensial agar sukses menapaki langkah menuju Indonesia Emas 2045.
Ma'ruf mengatakan Indonesia memiliki banyak aset dan potensi untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi, sehingga perlu meningkatkan penerapan teknologi dan digitalisasi dalam semua sektor.
Penerapan teknologi transversal di sektor ekonomi dan keuangan syariah akan mengakselerasi ekonomi dan keuangan syariah agar menjadi inklusif dan berkelanjutan, kata Ma'ruf menambahkan.
“Saya melihat peran vital dari teknologi dan digitalisasi yang akan memungkinkan gerakan ekonomi dan keuangan syariah lebih lincah, adaptif, dan transformatif,” ujarnya.
Wapres menilai, pemanfaatan digitalisasi dan inovasi digital akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri halal.
Dalam kesempatan itu, Ma'ruf mengapresiasi salah satu wujud digitalisasi dana sosial berupa platform aplikasi “Satu Wakaf Indonesia”.
“Saya mengapresiasi pengembangan platform aplikasi Satu Wakaf Indonesia yang hari ini diluncurkan. Ini adalah salah satu wujud digitalisasi di sektor dana sosial syariah yang akan meningkatkan kualitas dan kapasitas pengelolaan wakaf,” katanya.
Dalam perluasan pemanfaatan digitalisasi, Wapres meminta agar seluruh pegiat ekonomi syariah dapat meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah, setidaknya hingga 50 persen.
“Ciptakan strategi komunikasi, narasi dan kanal informasi yang sesuai dengan perkembangan terkini. Ini penting agar mudah diterima dan dipahami oleh generasi muda, calon pemimpin masa depan,” ujarnya.
Wapres meminta seluruh aktor dalam pengembangan ekonomi syariah untuk konsisten terhadap program ekonomi dan keuangan syariah dengan segera merealisasikan Masterplan Industri Halal Indonesia, yang hari ini diluncurkan.
“Saya minta kepada Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, bersama Kementerian Keuangan, dan K/L terkait lainnya termasuk Bank Indonesia agar mengawal dan segera merealisasikannya,” katanya.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Menteri Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Teten Masduki, Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi, serta Duta Besar Palestina, Duta Besar Sudan, Duta Besar Maroko, dan Duta Besar Bahrain.
Mendampingi Wapres dalam acara itu, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukjak Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto, dan Tim Ahli Wapres.