Pontianak (ANTARA) - Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalimantan Barat (Kalbar) bersinergi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyasar daerah perbatasan Indonesia-Malaysia, tepatnya di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan.
"Edukasi di kawasan terdepan, terluar dan terpencil ini dalam rangka mengenalkan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang industri jasa keuangan khususnya perbankan,” kata Direktur Kepatuhan Bank Kalbar RSM Al Amin, di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa Bank Kalbar terus mendukung Pemerintah yang digawangi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk terus melakukan edukasi ke masyarakat demi percepatan serta pemerataan akses keuangan khususnya perbankan di daerah.
“Dengan diselenggarakannya kegiatan ini harapnya masyarakat akan memanfaatkan jasa keuangan khususnya perbankan terlebih Bank Kalbar selaku bank milik pemerintah daerah (pemda) yang akan berdampak kepada perekonomian daerah," kata dia lagi.
Terkait bulan inklusi keuangan, menurutnya, menjadi momentum tepat untuk mengedukasi dan memberikan akses keuangan khususnya perbankan kepada masyarakat terhadap layanan keuangan khususnya perbankan yang inklusif serta diharapkan dapat meningkatkan literasi keuangan dan perbankan didaerah guna mendorong kesejahteraan masyarakat.
Dia juga menambahkan dengan kehadiran Bank Kalbar di perbatasan diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk mengakses keuangan khususnya perbankan di daerah.
"Kami mendukung penuh upaya pemerintah untuk mencapai inklusi keuangan yang lebih baik untuk semua lapisan masyarakat," katanya pula.
Kepala OJK Provinsi Kalbar Maulana Yasin mengapresiasi Bank Kalbar atas dukungan penuh selama ini terhadap program pemerintah.
“Saya sangat mengapresiasi Bank Kalbar, karena dengan adanya Bank Kalbar kemarin Provinsi Kalbar di tingkat nasional mendapat penghargaan terkait program nasional program kejar satu rekening satu pelajar," kata Maulana Yasin.
Berdasarkan hasil survei terakhir di 2022 tercatat indeks literasi keuangan Indonesia sebesar 49,68 persen dengan indeks inklusi keuangan sebesar 85,10 persen. Sedangkan provinsi Kalbar memiliki indeks literasi keuangan sebesar 51,95 persen dan indeks inklusi keuangan sebesar 84,16 persen.
Baca juga: Kejaksaan Tinggi tetapkan lima tersangka kasus korupsi kredit Bank Kalbar
Baca juga: Didikbud - BPD Kalbar luncurkan program Bank Mini di tingkat SMK