Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi Radjak Hospital Purwakarta dr Boby Harul Priono SpOT AIFO-K CIPS mengatakan keluhan nyeri dapat diatasi tanpa operasi.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut sekitar 20 persen populasi dunia setiap tahun mengalami nyeri, dengan setengahnya adalah nyeri kronis.
"Biasanya penderita nyeri adalah pasien yang memiliki kebiasaan salah. Contohnya, biasa bekerja mengetik, banyak duduk, jarang bergerak," kata dia.
Pendekatan pain intervention itu biasanya dijalankan selama tiga bulan, jika tidak ada perubahan, baru digunakan opsi lainnya, yaitu operasi untuk nyeri yang tidak tertahankan.
Saat ini, lanjut dia, tenaga ahli orthopedi yang memiliki keahlian pain intervention itu masih terbatas, yakni tidak lebih dari 20 orang. "Harapannya, Radjak Hospital ini bisa berkembang dan terus bisa membantu masyarakat dalam mengatasi keluhan nyeri," ujar dia.
Penanganan nyeri ini bukan hanya untuk mengurangi intensitas nyeri pada pasien, tapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup dari pasien.
Baca juga: Terapi sel punca dapat mengurangi nyeri tulang belakang
Baca juga: Nyeri pinggang tanda kanker ginjal atau batu ginjal?