Pontianak (ANTARA) - Penjabat Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kalimantan Barat ikut gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait olahan makanan yang dapat mencegah stunting bagi anak di Kota Pontianak.
"Sosialisasikan olahan makanan kepada masyarakat Pontianak sebagai bentuk pencegahan stunting. Kami memberikan rekomendasi masakan-masakan yang bisa mencegah stunting sebagai makanan pendamping asi untuk anak usia 6-8 bulan dan 9-11 bulan,” ujar Ketua TP PKK Kalbar Windy Prihastari di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa tiga komponen utama yang diperlukan makanan pendamping air susu ibu (ASI) yaitu karbohidrat yang didapatkan dari bubur nasi, protein hewani yang terdiri dari ikan, ayam, udang, hati dan lainnya.
“Kalbar ini berlimpah ikan maka dari itu menu yang sosialisasikan ikan pindang. Tekstur ikan itu lembut sehingga mudah dicerna oleh anak-anak usia tersebut. Terakhir ialah lemak didapatkan dari kaldu, ikan, ayam, daging bisa juga dari minyak makan dan margarin,” katanya.
Ia mengatakan tiga komponen utama itu yang harus diberikan dalam makanan pendamping ASI sehingga anak-anak bisa tumbuh kembang dengan baik.
“Jangan sampai lupa untuk ibu-ibu dalam mendampingi dan memberikan makanan pendamping asi ini harus benar-benar disarankan untuk memberi serat sampai usia 11 bulan, untuk tempe, tahu dan kentang itu nanti diberikan setelah usia mereka 11 bulan," papar dia.
Ia berharap kepada orang tua untuk selalu mendampingi anak-anak dengan memberikan makanan-makanan yang bergizi dalam pencegahan stunting.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) angka prevalensi stunting di Kabupaten Melawi sebesar 37,2 persen pada 2021 dan kemudian naik lagi menjadi 44,1 persen pada 2022. Sedangkan untuk angka prevalensi stunting di Provinsi Kalbar sebesar 29,8 persen pada 2021 dan pada 2022 turun menjadi 27,8 persen.
PKK Kalbar sosialisasikan olahan makanan mencegah stunting
Jumat, 8 Desember 2023 19:02 WIB