Pontianak (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Kalimantan Barat saat ini mulai melirik sekolah menengah pertama (SMP) dan sederajat untuk menjadi wadah pelestarian pantun dan syair agar terus hadir.
"Langkah untuk mewujudkan SMP/sederajat di Pontianak sebagai wadah dan pintu penjaga kebudayaan pantun dan syair kami hadirkan workshop seni budaya tradisional pantun dan syair bagi guru," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Sri Sujiarti di Pontianak, Selasa.
Ia mengatakan bahwa saat ini pantun dalam setiap acara mulai pembukaan hingga penutupan masih terus disampaikan dan ke depan hal itu dipastikan harus terus hadir. Langkah pelestarian pun sejak dini harus terus digalakkan. Peran semua pihak bukan hanya budayawan, pemerintah dan lainnya melainkan semua pihak untuk terlibat.
"Pelestarian sejak dini ini penting untuk keberlanjutan. Kembali, pihak sekolah memiliki peran strategis untuk menjadi garda pengamanan dan pelestarian pantun dan syair," papar dia.
Ia meminta kepada guru yang menjadi peserta untuk mengajak para siswanya peduli terhadap kebudayaan daerah dan nasional termasuk pantun dan syair tersebut.
"Generasi bangsa terus diberikan hal yang positif. Budaya menjadi bagian terpenting untuk ditanamkan ke peserta didik," kata dia.
Setelah kegiatan workshop seni budaya tradisional pantun dan syair dengan tema menggali entitas budaya menguatkan identitas daerah para peserta dari unsur guru dituntut untuk menampilkan karya yang akan disiarkan secara langsung melalui kanal youtube.