Pontianak (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, mengimbau Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mempersiapkan lonjakan pengunjung di tempat wisata setelah Lebaran, mengingat diperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah wisatawan setelah periode liburan Idul Fitri.
"Pemda perlu memperhatikan peningkatan hospitality dan fasilitas di objek wisata serta penginapan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik dan memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi para wisatawan," kata Harisson di Pontianak, Sabtu.
Selain itu, Harisson juga menyoroti pentingnya meningkatkan kualitas layanan, kebersihan, keamanan, kenyamanan, serta keramahan dan kesopanan petugas di tempat-tempat wisata.
Menurutnya, evaluasi dan pengawasan secara berkala diharapkan dapat dilakukan oleh dinas terkait guna memastikan standar pelayanan yang optimal.
"Kita harapkan Pemda juga berkomitmen untuk memperkuat promosi, pemasaran, dan branding Kalimantan Barat sebagai destinasi wisata yang ramah dan berkesan juga disampaikan. Koordinasi yang baik antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam pengelolaan objek wisata menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut.
Dengan persiapan yang matang dari Pemerintah Daerah, diharapkan lonjakan pengunjung pasca lebaran dapat diantisipasi dengan baik dan memberikan dampak positif bagi industri pariwisata Kalimantan Barat.
Kemudian, yang tidak kalah penting pemerintah harus sudah bisa memprediksi lonjakan arus mudik, memperkirakan pada saat dimulainya cuti bersama. Pada para petugas dan pihak pendukung terkait diharapkan dapat memberikan fasilitas terbaik di tiap-tiap titik Posko Pelayanan Terpadu Angkutan Lebaran 2024 yang tersebar di pelabuhan, bandara, dan terminal di Kalimantan Barat.
"Saya menginstruksikan para Kepala Perangkat Daerah Kalbar bersinergi baik dengan jajaran Polda Kalbar, Kodam XII/ Tanjungpura, dan Instansi terkait dalam mempersiapkan dan menghadapi Lebaran tahun ini, karena sangat dimungkinkan akan terjadi pergerakan manusia yang cukup besar mengingat tidak ada pembatasan pergerakan orang untuk melakukan perjalanan," tuturnya.*