Labuan Bajo (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo harus menawarkan kearifan lokal setempat untuk menggaet lebih banyak wisatawan asal Australia untuk berkunjung.
"Wisatawan Australia ini mulai tergeser dari wisatawan yang selama ini fokus pada 3S (sun, sea and sand) ke wisatawan-wisatawan 3S berikutnya yakni serenity, spirituality and sustainability. Kita harus lebih banyak menawarkan kearifan lokal di sini," katanya di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu .
Dia menyampaikan hal tersebut menjawab pertanyaan awak media yang menanyakan minimnya jumlah wisatawan Australia dibanding wisatawan mancanegara lainnya yang berkunjung ke Labuan Bajo.
Sandiaga mengakui memang terdapat beach club dan sebagainya yang sangat laku dan ramai dikunjungi wisatawan Australia di Bali, akan tetapi mereka juga menerapkan kearifan lokal sehingga pihaknya mendorong sesuai permintaan dan penyiapan pariwisata termasuk restoran, kafe dan hotel yang juga memberdayakan dan menggunakan adat istiadat dan kearifan lokal di Labuan Bajo.
"Setahu saya akan dibangun di Golo Mori dan ada tambahan beberapa spot yang sudah ditawarkan ke kami, tapi ini tentunya disesuaikan dengan permintaan dari para wisatawan, kalau kami memberikan arahan ini juga harus merangkul kearifan lokal, adat istiadat dan budaya lokal setempat," katanya.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini menjelaskan perilaku wisatawan Australia ke Labuan Bajo rata-rata menyempatkan waktu hingga dua pekan untuk bersantai.
Hal tersebut, kata dia, karena wisatawan merasakan kenyamanan dan kualitas pariwisata di Labuan Bajo.
"Jadi betul Pak Menteri bilang, betul, betul jadi quality. Dia maunya relax di sini, dia mau ke Bali ngapain dan kalau ke sini ngapain, itu bagus," katanya.*