Mexico City (ANTARA) - Claudia Sheinbaum akan menjadi presiden wanita pertama Meksiko usai meraih suara terbanyak dalam pemilihan umum 2024 negara tersebut, berdasarkan hasil awal yang dirilis Institut Pemilihan Umum Nasional (NEI) Meksiko.
Badan pemilihan umum Meksiko tersebut memulai proses hitung awal setelah lebih dari 170 ribu TPS ditutup pukul 6 sore waktu setempat, Minggu (2/6).
Berdasarkan hitung cepat, Sheinbaum meraih lebih dari 58 persen suara, mengalahkan calon presiden perempuan lain, Xochitl Galvez Ruiz yang mendapat hanya sekitar 26,6--28,6 persen suara, dan Jorge Alvares Maynes yang mendapat 9,9--10,8 persen suara.
Selain itu, INE juga menjalankan sistem Program Hasil Pemilu Awal (PREP) yang membolehkan masyarakat Meksiko mengetahui secara langsung perkembangan hasil pemilu berdasarkan penghitungan suara yang dilaporkan petugas TPS.
Penghitungan suara melalui sistem PREP juga menunjukkan kemenangan Sheinbaum yang mendapat lebih dari 59 persen suara. Sistem tersebut juga menunjukkan Galvez Ruiz hanya mendapat 29 persen suara dan Maynes mendapat kurang dari 11 persen.
Shenibaum yang berasal dari partai berkuasa Morena (Gerakan Regenerasi Nasional), sebelumnya terus berada di posisi pertama dalam sejumlah survei calon presiden menjelang pemilu.
Dengan hasil awal pemilu yang menunjukkan kemenangannya, Sheinbaum akan menjadi penerus Andres Manuel Lopez Obrador, yang juga berasal dari Partai Morena, pada 1 Oktober 2024.
Presiden Meksiko menjabat selama enam tahun dan tidak boleh dipilih kembali setelahnya.
Sementara itu, Galvez Ruiz meragukan hasil hitung awal yang disampaikan INE. Dalam pernyataannya di media sosial, ia mewanti-wanti akan adanya potensi kecurangan pemilu.
"Suaranya sudah ada. Jangan biarkan mereka menyembunyikan suara kita," ucap Galvez Ruiz.
INE baru akan memulai penghitungan suara final berdasarkan distrik pada 5 Juni sebelum menyatakan presiden terpilih secara resmi nantinya.
Sumber: Anadolu
Claudia Sheinbaum akan menjadi presiden wanita pertama Meksiko
Selasa, 4 Juni 2024 10:13 WIB