Pontianak (ANTARA) - Penjabat Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson menyampaikan bahwa pelaksanaan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting di Kalbar per 20 Juni 2024 mencapai 20,62 persen dari total sasaran.
"Per 20 Juni 2024, dari total sasaran sebanyak 416.854 balita, yang telah diukur sebanyak 85.970 balita atau 20,62 persen," kata Harisson di Pontianak, Sabtu.
Dia menjelaskan bahwa dari balita yang telah diukur, terdapat 37.858 balita yang mengalami masalah gizi, termasuk 16.170 balita dengan berat badan tidak naik, 2.760 balita dengan gizi kurang, dan 14.632 balita yang mengalami stunting.
"Dalam intervensi, ada 152 balita yang telah mendapatkan penanganan. Sebelumnya, sebanyak 14.892 balita stunting di seluruh Kalbar juga telah diintervensi," tuturnya.
Pelaksanaan program ini mencakup 14 kabupaten/kota di Kalbar. Meskipun demikian, Harisson mengakui ada beberapa kendala, seperti kurangnya pemahaman tenaga kader tentang penggunaan alat antropometri, pelaksanaan timbang pagi hari yang menyulitkan ibu-ibu, serta beberapa ibu yang memilih memeriksakan balitanya ke rumah sakit swasta.
"Untuk mengatasi kendala tersebut, kami akan terus melakukan koordinasi dan kolaborasi antara dinas kesehatan, fasilitas kesehatan, dan dinas terkait untuk meningkatkan kompetensi kader dalam penggunaan alat antropometri," katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan mempermudah fasilitas alur antropometri dan mengupayakan adanya kesepakatan bersama antara orang tua dengan petugas kesehatan atau posyandu untuk menyediakan waktu pelayanan pada sore hari atau di luar jam kerja.
"Kami juga akan bekerja sama dengan kepala daerah dan klinik swasta terkait penimbangan balita yang berkunjung," kata Harisson.
Dengan berbagai langkah strategis ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar optimistis dapat meningkatkan efektivitas program pencegahan stunting, memastikan setiap balita mendapatkan perhatian dan intervensi yang diperlukan, serta mengurangi angka stunting secara signifikan.
"Keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen Pemprov Kalbar dalam menciptakan generasi masa depan yang sehat dan cerdas," ujar Harisson.
Intervensi stunting di Kalbar capai 20,62 persen
Sabtu, 22 Juni 2024 18:19 WIB