Pontianak (ANTARA) - Perkumpulan pemuda dari 14 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) selama sebulan penuh pada 1-30 Juni 2024 menggelorakan gerakan menanam satu pohon untuk Indonesia sebagai upaya mengatasi perubahan iklim.
"Ini merupakan gerakan amal atau gerakan kerelawanan yang mengajak kita semua, siapa pun kita, menanam minimal satu pohon di bumi Indonesia," ujar salah satu inisiator Gerakan Satu Pohon Indonesia, Beny Than Heri, di Pontianak, Selasa.
Ia menambahkan bahwa gerakan tersebut hadir karena dua hal, yaitu masalah dan potensi. Untuk masalah menurutnya berkurangnya jumlah pohon akibat alih fungsi lahan dan penebangan liar.
"Berkurangnya pohon menjadi bencana alam atau berdampak negatif pada perubahan iklim seperti pemanasan global, suhu bumi meningkat, banjir, longsor, kekeringan, polusi udara dan lainnya," kata dia.
Terkait potensi sendiri, saat ini ada sekitar 1,3 juta pemuda di Provinsi Kalbar. Jika 10 persen saja pemuda di Kalbar ikut menanam satu pohon, maka akan tertanam 130.000 pohon.
"Jika dikalibrasikan jarak tanam pohon 5 x 5 meter, maka sama juga kita telah menghijaukan 325 hektare lahan. Itu potensi dan peran yang bisa diambil pemuda di Kalbar untuk menjaga dan mencintai bumi ini," kata dia.
Ia mengajak semua pihak secara sukarela untuk menanam satu pohon jenis pohon apapun atau bebas sesuai keinginan dan ketersediaan.
"Lokasi tanamnya juga bebas, boleh di halaman rumah, kantor, fasum, kebun dan lainnya. Waktu penanamannya pun bebas saja, boleh pagi, siang atau sore, sesuaikan dengan sumber daya waktu masing-masing," kata dia.
Menurut dia, setelah menanam pohon ia mengajak untuk berfoto dulu dengan pohonnya untuk kampanye, kemudian pohon dipantau selama satu tahun untuk memastikan tumbuh baik, tidak mati, rusak atau hilang.
"Ingat kawan, bumi kita satu, untuk itulah kenapa penting kita jaga kelestariannya bersama-sama," ajak dia.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur Kalbar, Harrison, mengatakan bahwa Pemprov Kalbar terus berkomitmen menjaga lingkungan hidup di wilayah ini.
Dia mengatakan bahwa untuk mengantisipasi deforestasi banyak langkah yang sudah diambil. Salah satunya dengan penanaman pohon.
"Kita juga sudah punya mekanisme reboisasi dan penanaman kembali. Kita juga telah melakukan kajian lingkungan hidup, sehingga kita mengetahui langkah-langkah yang harus kita ambil ke depannya apabila industri tersebut beroperasi," katanya.